Merindukanmu.

Saat ku kenal kau pertama kalinya

Dan kamu datang kedalam hidupku membuat hidupku berwarna.

Ku telusuri jalanan ini

Jalanan dengan udara dingin yang masuk dalam tubuh

Sepi kurasakan, ketika tak ada orang

Took-toko sudah tutup

Dalam kesunyian ku teringat tentangmu semua yang kamu ceritakan padaku

Menceritakan semua tentangmu

Saat semua kini mulai pudar tak seperti dulu

Jangan kamu ubah pandanganmu tentangku

Aku ingin selalu bersamamu hingga akhir hayat ini

Kota ini akan menjadi kenangan saat aku mengenalmu dan kamu datang dalam hidupku

Aku belum pernah merasakan perasaan

Perasaan yang ku alami saat ini

Waktu telah berubah

Namun tak mengubah prasaanku ini

Kini kembali datang

Namamu selalu ku sebut dalam do’aku

Aku merindukanmu, aku merindukanmu dan lagi

Aku merindukanmu

Aku menyayangimu

Ya Allah bisa juga aku nulis beginian, padahal nulisnya sambil dengerin lagu-lagu sevenfold yang teriak-teriak gak jelas sambil ngikutin irama musiknya.

Gak tau ini termasuk dalam tulisan apa, sampe mau ngasih judul aja bingung. Ada rasa kangen sih pas nulis ini sampe-sampe air mata mengalir. Padahal lagunya sevenfold gak jelas banget ah. Padahal kemarin-kemarin mau nulis beginian susah banget jadinya malah kacau balau, eh ini malah jadi gini mendingan sih. Kok rasanya jadi menjurus ke alay, aahsudahlah. Tadinya mau di isi fiksi tapi belum jadi.

Makasih banget buat kalian yang udah pada sempetin buat baca coretanku ini yang masih kaku dalam penulisanya beda jauh di banding sama blogger lain yang lebih bagus makasih juga yang udah koment, yang udah sering mampir, yang udah join site juga makasih banget tanpa kalian tulisan ini gak berarti, seperti rokok tanpa api. Love you semuanyaa… muuaaahh cium emma stone sama melisa beonist.

kebumen sore hari dua puluh dua januari dua ribu enam belas.