Bunga Kamboja merupakan bunga favoritku. |
Oohh sial’ dengan cepat melangkahkan kaki menuju mobil yang terparkir
didepan sebuah mini market, tutup kepala yang terdapat dijaketnya ia tutupkan
sembari mengambil rokok yang berada disaku depan kiri jaketnya. Serbulan asep
ia keluarkan dari mulutnya denga tangan kanan membuka pintu mobil, dengan bekal
pengetahuan tentang mobil ia menghubungkan kabel yang kemudian menyalakan mobil
menancap gas dengan kencang melesat meningalkan jalan Pahlawan.
Mobil terus dikemudikanya dengan kecepatan tinggi, tangan
kananya dengan lihai memainkan kemudi, tangan kirinya mengambil hp dalam saku
jaket, mengemudi sambil melihat hp mencari salah satu kontak temanya untuk
dihubungi. Rasa panik dan gelisah terlihat diwajahnya, rokok yang berada dimulutnya
ia hisap mengeluarkan asep dengan nafas panjang untuk menenangkan diri.
‘Ayolah angkatt,
angkat, jawab telponmu’ ia menghubungi salah
satu temanya untuk membantunya. ‘Fuckkk…
dimana kau.. jawab, jawab, jawab… fucckkkk’ dengan nada kesal ia kembali
menghisap rokok dan menambah kecepatan laju mobil.
Matanya yang melihat ke arah belakang beberapa kali berharap
gak ada yang mengikutinya. Tak lama ada panggilan masuk di hp nya tertera nama
Rendi dengan segera ia menjawab telpon.
‘Yaaa??, kau kemana
aja??’ tanyanya dengan sedikit
kesal.
‘Posisimu dimana
sekarang??’
‘Aku di jalan Kutoarjo’
‘Yaudah sekarang kau
menuju kearah Prembun kita ketemu di pasar ku tunggu depan sebelah timur’
‘Ok’ jawabnya singkat. Ia melajukan mobilnya semakin cepat
menuju Pasar Prembun.
Mobil yang dikemudikanya menepi setelah sampai di depan
Pasar Prembun ia memarkirkan mobilnya, kemudian turun berjalan menuju sebelah
timur. Terlihat seorang pria dengan kemeja biru yang sedang merokok berdiri
bersandar depan ruko.
‘Ayo kita berangkat sekarang’ pintanya dengan memberi kunci mobil.
‘Dimana mobilnya’
‘Tuh depan’
‘Mobil itu?? kau gila
po?? mana bisa lari itu mobil?’
‘Brengsek crewet kali
kau ini, udah buru. dengan mobil ini kita aman gak dicurigai’
‘Ok lah, sial’
‘Kau yakin aman saat kesini??
gak ada yang ngikuti?
‘Aku jamin aman’
Ridwan segera membuka pintu mobil, mereka berdua pun masuk
ke mobil. Mobil berjalan pelan masuk jalan raya, dengan santai mereka
berkendara ke arah timur menuju Stasiun Kutoarjo.
‘Tiketnya udah?’
‘Udah sama Adi, dia
nunggu di Kutoarjo’
‘Kenapa gak lewat
Stasiun Kebumen aja sih’
‘Udah gak usah cerewet,
Adi dari Jogja jadi kita naik dari Kutoarjo’
‘Kereta berangkat jam
berapa?’
‘Berangkat jam 08.04,
masih ada waktu satu jam’
Dengan mobil sedan Toyota tahun 80’an mereka terus melaju
menuju Stasiun, dengan diiringi lagu Sevenfold new album The stage mereka
menikmati perjalanan dan kerjaan yang mereka lakukan sekarang.
Ridwan mengambil rokok Marlboro merah dan menawarkan ke
Rendi, sungguh terasa nikmat, apalagi bagi Rendi yang telah melewati malam yang
panjang di Kebumen, yang harusnya dilalui bareng Adi, tapi Adi malah ke Jogja
tapi kini ia bisa menikmati rokok dengan santai dan menikmati minuman kaleng
dingin yang dibeli Ridwan di minimarket sebelum mereka berangkat.
~~sudah dulu segini~~
Sore-sore mendung sambil nunggu hujan di Telkom sambil
download film disebelah kanan ada anak SMA yang lagi pacaran, gaya anak remaja
pacaran gitu, lucu liatnya. Kampreett… depanku lelaki kuperkirakan usia 21
tahun dan dia senyams-senyum liat hp, stress, sebelah kiri sama juga anak SMA
yang kuperkirakan mereka pasangan kekasih, anak remaja gitu.. Pak Satpam duduk
di pos sambil nonton tv. Buruknya rokok aku habis.. duduk sambil ngayal
ditulis, terus posting. Ngayal bikin film action crime. hihihiiieesstt.