30 Okt 2016

Bumen Apik (Kebumen Bagus) Pantai Manganti

Pantai Manganti. Jepretan sendiri. Bagus kan Pantainya??. Mana Pantai Tempat Kalian?
Entah gimana cara untuk buka ceritanya, kalimat pembuka yang pas itu gimana. tulisan ini akan menceritakan kisahku dengan teman baikku dari kecil yang pernah terpisah dari tahun 2006 sampe 2016, selama 10 tahun, tepatnya bulan maret kemarin dia pulang ke kampung halaman dan sampe saat ini dia masih disini.

Waktu itu aku, jegung, gadol merasakan putek, jenuh, bosen, hingga akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pantai, pantai yang kami tuju itu pantai manganti, sebuah pantai yang berada di rumah kami (Kebumen) tepatnya bagian ujung barat sebelah selatan perlu menempuh perjalanan satu jam lebih dari rumah dari timur ke barat.
Ini, Bagus kan pemandanganya, bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, atas, bawah, kanan, kiri.. Jepretanku sendiri.
Pantai yang satu ini keren, daerah situ itu ada Pantai Lampon, Watu bale, Patemon, de el el Patemon ini bukan pantai melainkan bukit dengan pemandangan yang indah, kalau ke Patemon sama Watu bale itu belum pernah, kemarin cuma lewat karna sejalur. Kebumen itu indah, datanglah ke Kebumen nikmati tempat wisatanya.

Manganti ini buat kami kangen, padahal mah gak ada kenalan cewe, kesitu juga gak sama pacar karena pada jomblo. Kemarin itu ramai dan dsitu pengunjung kebanyakan itu para remaja sama muda mudi yang pada berpasangan, kalo keluarga itu jarang banget, ada tapi dikit. Biasanya kalo keluarga mah ke Pantai Suwuk, karna beberapa kali ke Pantai  Suwuk itu kebanyakan orang dengan keluarga pas hari libur.
Jembatan Merah, disini tempatnya romantis (bagi yang berpasangan)
Keknya perjalanan hampir dua jam lho kesitu, soalnya jalanya rusak terutama jalan yang deket Pantai Suwuk, dan juga karna jalanya itu naik dan banyak yang rusak. Kampretnya waktu naik Jegung yang didepan tetiba berhenti padahal aku sama Gadol dibelakangnya motornya udah ngeden gak kuat eh malah Jegung sama Tukir mendadak berhenti dan alhasil aku sama Gadol gak kuat naik dan terpaksa Gadol ngalahi turun jalan sampe jalan datar.
Udah rusak berlumpur, udah kek kolam.
Jegung sama Tukir malah nungguin cewe dibelakangya, dasar jomblo liat cewe langsung jaringanya kuat. Waktu nyampe, naik kesebelah atas tujuan utama Jegung sama Tukir itu cewe yang diikutinya dijalan, dasar jomblo Jegung ini sama Tukir, Tukir ini masih kecil juga orang SMK aja belum luus juga. Ke Manganti sebelumnya Jegung galau berat karna ditinggal nikah ceweknya, waktu itu ke Manganti tujuan utamanya nyari cewe sapa tau dapet, tapi ujungnya operasi gagal. Kali ini dia mencoba lagi dan ternyata gagal lagi dia malah dicuekin kenalan sama cewe, lagian kenalan kayak orang nagih cicilan yang ad amah cewe nya pingin ngegampar.

Kalau kata Gadol mah “Sekarang gak kayak waktu kemarin kita kesini ya, sekarang orang yang berpasangan pas. Cewek nya cantik cowoknya juga ganteng. gak kayak kemarin cewek cantik cowoknya jelek semua,sama kau aja gantengan kau Dii, kemarin tapi” Bangkeee.. Dasar jomblo.

Pemandangan Pantai Manganti ini indah cuiii…

Kami itu dari bawah,naik bukit terus turun bukit buat ke jembatan merah yang jadi ikon Pantai Mneganti ini. Buat  ke jembatan merah itu harus turun, kalau turun mah enak lha pasa baliknya itu naik busyeet dah kami berempat gak kuat ngos-ngosan broo padahal mah gak seberapa, hemmm dasar jomblo gitu aja capek. Gak taunya jalan naik gitu, orang gak pernah naik, jalanya ditempat datar terus, ngos-ngosan rokoknya keluar semua, tiap tarik keluar napas, sampoerna mild, djarum super.

Jembatan merah ini yang orang pada foto sama pasangan atau bareng bareng sama temenya, iya kalo satu kelompok campur ada cewek, cowok lha kalo kami cowok semua, dan yang foto disitu itu aku sama Tukir, Jegung sama Gadol mah malu gak mau, dasar jomblo.
Pede banget mah aku. Setelah foto aku sama Tukir melepas tawa yang kami tahan dari mau foto juga waktu foto
Pas aku foto itu orang-orang pada liatin, kamprett juga pede banget aku, udah gitu pake pegang bunga pulak, foto sendiri pulak, Tukir masih mendingan dia gak make bunga. Mengkleng.

Kampretnya lagi pas kami duduk dirumah kecil gitu tempat yang buat duduk, kami didatangi anak kecil dan diminta uang sewa, 10 ribu kan kampret. padahal untuk duduk disitu perlu waktu lebih dari 12 menit nunggu orang yang duduk pergi, daan orang sebelumnya itu gak diminta uang sewa giliran kami baru duduk bentaran, anget aja belum kayunya kami duduki eh diminta uang sewa. kalo udah gitu mah buat tidur sama Jegung 10 ribu sampe sore duduki disitu.
Jegung nyari ikan
Lha Jegung disitu malah nyari ikan di bebtuan gitu sama Tukir Gadol juga, dasar jomblo yang lain pada menikmati pemandangan, mesran sama pasangan, kami panas-panasan malah nyari ikan, udah gitu pake sandal jepit pulak.

Tapi itu seruu, walaupun jomblo tapi happy.

Pulangnya mampir pantai Bocor, Jegung pingin banget makan. yang paling enak itu menikmati Pantai sambil makan mendoan josss banget. entah kenapa mereka bertiga hobinya ke pantai bocor, padahal mah biasa aja. yaa mungkin karna waktu sekolah mereka kalo pacaran ke pantai Bocor jadi ada kenangan tersendiri, kalo sekaran mah enakan kalo ngajak pasangan ke Pantai mengnti apa Lampon.
Enak banget makan pecel siang menjelang sore, sambil menikmati pantai dan suara ombak.  Jepretanku.
Mendoane mantap banget apalagi makanya di pantai dengan memandang ombak yang bergemuruh. Kalo di Kebumen banyak mendoan, disetiap pantai di Kebumen pasti ada
Udahan dulu, segini aja dulu ceritanya, lanjutin lain kali kalo sempet, sebenernya pingin ke Watu bale sama Patemon, insyaallah lain kali kesitu. Wisata Kebumen itu bagus bagus, cobalah untuk wisata ke Kebumen. Banyak fotonya, tulisane sedikit.
Capek, makan dulu, minum dulu, rokok dulu.
*Jegung > Agung, Gadol > Wahyu, Tukir > Rendi

15 Okt 2016

Indramayu Kota Budaya dan Kerinduan

Woooww kebetulan ada acara nulis tentang Indramayu, ikutan aahh.. Ini kisahku waktu ke Indramayu, yang telah membuatku rindu untuk kembali. Disamping itu juga Indramayu Kota Budaya, bisalah buat nulis tentang budaya. Bismillahirrahmannirrahim..

Tanggal 27 Juli 2016 kemarin setelah menempuh perjalanan dari Stasiun Kutoarjo selama 4 jam setengah pada pukul 12.31 akhirnya sampe juga di Stasiun Jatibarang. Ini merupakan pertama kalinya aku berkunjung ke Indramayu. Suasana Stasiun yang begitu ramai tidak ada bayangan sebelumnya, saat keluar Stasiun disitu terlihat keramaian sebuah pasar. Rasa senang ku rasakan waktu itu dan saat mataku tertuju pada seoarang perempuan berjilbab merah tua yang berjalan menghampiriku dengan senyumannya yang manis membuatku ingin memeluknya melepaskan rasa rindu, setelah lima bulan gak bertemu.

Berkunjung ke Indramayu untuk pertama kalinya yang aku rasakan itu bahagia, selain bertemu dengan Isti juga bertemu dengan Haris sahabatku yang ku kenal pertama kali masuk kuliah. Kondisi yang panas waktu itu tak membuatku merasa panas, rasanya pingin teriak dengan ucapan, “Indramayu aku akahirnya datang setelah lama aku rencanakan, buatlah aku nyaman dengan segala yang ada dengan budaya, wisata, kuliner dan juga orang yang telah membuat aku jatuh hati”.


Dua hari dua malam aku berada di Indramayu, begitu hangat ku rasakan dan saat itu aku serasa di kampung halamanku sendiri (Kebumen). Ketika itu yang aku minta ke Isti juga Haris ‘Bawalah aku keliling Indramayu, kenalkan aku dengan Indramayu juga Budayanya tak lupa kuliner khas, tempat wisata, pokoknya ajaklah aku keliling menikmati Indramayu’.

Di bulan maret 2016 kemarin saat telfon Isti, aku bilang kalo aku nanti ke Indramayu ajak aku buat keliling setiap kali chatingan, telfon selalu aku bilang begitu, dan waktu itu tibalah aku menginjakan kaki untuk pertama kali di Indramayu. “Buat kamu terserah kemanapun aku ajak Dii, mau seharian ok, sepuasmu” kata Isti ke aku. Tibalah waktunya aku jumpa setelah beberapa bulan berusaha untuk datang ke kota mangga dan dengan budaya yang ada disitu. Waktu itu aku jadi gerbong Isti lokomotifnya aku ngikut mau dibawa kemana aja. Sempet jenguk Ayu, berhubung dia baru pulang dari Rumah sakit jadi gak bisa keluar rumah.

Hari pertama itu aku di kenalin oleh Isti ke temenya, dua orang cowok dia juga temen Haris mereka teman satu SMA dulu, dan disini aku merasa orang selundupan ketika mereka kek reuni gitu apalagi dengan Bahasa Indramayu yang aku gak ngerti.

Hari pertama setelah sholat ashar kami menuju salah satu taman yang terkenal di Indramayu, Taman Tjimanoek, pertama kali kesini yang kurasakan suasana yang adem, nyaman apalagi pas waktunya di sore hari. Tanpa basa-basi aku langsung minta makan, makanan khas yang paling enak, tapi karena bingung dan disitu yang aku mau itu gak ada (aku mau pindang gombyang) si Subhan dia ngajakin buat makan Seblak, awalnya aku kira makanan khas eh malah bukan.

Seblak pun gak jadi masalah, yang penting pertama makan untuk makanan khas bisa hari berikutnya. Banyak makanan khas Indramayu ini dan dari sekian banyak yang paling aku pingin itu, Pindang gombyang, Burbacek, Pedesan entog tiga itu yang aku pingin dan tiada hentinya aku bilang pingin yang ke tiga itu.

Kami ke Taman Tjimoanoek lima orang, Aku, Isti, Haris, Subhan, Samsul dan ternyata mereka orang nya seru bahkan somplak gak ada ku kira kalau ternyata mereka itu somplak. Taman Tjimanoek telah membuatku betah ingin berlama-lama menikmati hari itu apalagi bareng Isti, orang-orang disitu ramah-ramah cuma yang bikin aku bingung itu kalau mereka pake Bahasa Indramayu. Sebagai orang Kebumen yang terkenal dengan ngapak tapi aku Kebumen bagian timur yang logat ngapaknya tinggal 40 persen aku perlu waktu beberapa puluh detik buat menangkap Bahasa nya.

Kata Isti mah Indramayu itu Bahasanya berbeda, ada yang jawa mirip Cirebon, ada yang sunda namun sundanya lebih tepat sunda Indramayu dengan Bahasa sendiri, begitu juga dengan yang Bahasa jawa, Budaya (Bahasa) Indramayu bikin aku penasaran dan ingin belajar.

Hari pertama dari ashar sampe magrib kami di Taman Tjimanoek sholat magrib di Masjid Agung, bagiku gak lengkap kalau kesuatu tempat itu gak berkunjung dan sholat di Masjidnya juga makan makanan khasnya. Masjidnya itu kecil tempat utama yang buat sholat tapi halamanya itu luas, rasanya adem apalagi didalam Makai ac.

Sport Centre, kebetulan kami kesana malam minggu dan suasananya itu ramai, huaaaa… jadi kangen, apalagi ditemani Isti.

Hari kedua disinilah kami jalan berempat, Aku, Isti, Haris juga Taneke. Kenal satu orang lagi temenya Isti, si Taneke seorang perempuan yang parasnya cantik ternyata dia seru juga somplak. Di hari kedua perjalanan menuju Karang Song, sungguh tempat yang sangat memukau, dalam perjalanan menuju Karang Song disuguhi berjejer kapal yang sedang dibuat.

Wisata Mangruv ini bikin aku semakin betah untuk berlama-lama menikmati sejuknya hutan mangruv dan indahnya pantai. Oh iya sebelum hari kedua dimalam hari kami mampir ke Pantai Tirtamaya, awalnya Isti gak mau lagian malem juga gak keliatan, tapi demi aku dia jadi mau buat nemani ke pantai Tirtamaya. Sepulang dari Mangruvlah akhirnya aku makan Pindang Gombyang, makanan yang bener-bener membuatku jatuh hati.

Saat perjalanan menuju Magruv itu dijalanan banyak banget pohon mangga, setiap rumah pasti ada pohon mangganya. Dan saat itu ada dangdutan gitu entah acara apa aku lupa, kata Isti mah itu Organ tunggal dan itu merupakan tradisi di Indramayu kalau ada acara-acara tertentu.

Tak hanya itu, ada juga acara yang sama Organ Tunggal tapi ini acara hajatan orang nikahan, tradisinya emang gitu udah budaya Indramayu. Berarti nanti kalau aku nikah sama Isti pake Organ Tunggal dong, hemmm.. sungguh mempesona. Do’akan ya biar aku nanti termasuk jadi warga Indramayu. hahaaeyy…

Tradisi Ngarot yang aku pingin liat, cari jodoh gitu ya kalau Ngarot pernah lihat di tv.. kalau aku ikut apakah boleh? tapi gak mau lah, soalya udah ada wanita yang bikin aku jatuh hati. Buat masyarakat Indramayu mohon do’a restunya ya, biar aku nikah sama orang Indramayu. Sambutlah aku.. hahaey.. semoga diaminin oleh seluruh masyarakat Indramayu.

Budaya Indramayu dengan kesenianya, Tari Topeng kesenian Cirebon termasuk Indramayu, sungguh bikin aku jadi pingin nonton tari topeng ini, tapi orangnya gak keliatan mukanya ya kalo nonton tari topeng mah.  Ada lagi tradisi Nadran ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan ikan. Sungguh penuh Budaya pantaslah Indramayu jadi Kota Budaya posisinya yang berada disebelah barat pulau Jawa dan dari sejarah Kotanya, termasuk tanah pasudan ya? sedikit-sedikit liat-liat artikel di internet kalo yang tari topeng sama nadran ini.

Ketika liat Organ Tunggal yang diacara hajatan itu ada semacam tarian, entah apa nama tarianya semacam kuda lumping gitu atau apa gitu aku rada lupa, terus ada yang manggul patung harimau atau apalah itu soalnya liat dari seberang jalan jadi kurang jelas. Waktu liat itu aku jalanya pelan, kata Isti mah dikira aku liat penyanyi organ tunggal yang berpenampilan sexy gitu, lha ngapain juga aku liat penyanyinya orang udah ada kamu yang bikin aku gak lirik perempuan lain, hasyeekk,.. Aku tuh begitu tertarik untuk menyaksikan kesenian budayanya terlihat asyik.

Kebudayaan Indramayu ini gabungan gitu ya dari Jawa dan Sunda, jadi menurutku itu keren, kebudayaan dan kesenianya itu Tari Topeng, Nadran, Ngarot, Organ Tunggal, Sintren, Tarling juga masih ada yang lain.

Bagiku Indramayu itu seru, ngangenin.
Bahasanya itu yang menurutku keren, inget waktu mau jemput Taneke di rumah, ban motor Haris bocor, terus ban motor Isti juga ikutan jadi aku jalan biar Isti yang bawa motor sendiri kebetulan gak begitu jauh dari tkp ada tambal ban, Haris juga duluan. Waktu jalan bawa helm aku berhenti sejenak deket rumah buat nyalain rokok, nah ada tuh nenek nanya ke aku entah si nenek nanya apa aku gak ngerti bahasanya dan suaranya yang udah gak begitu jelas aku jawab aja, ‘oh nggeh mbah, ban motor bocor, nggeh, iya ‘ entahlah nyambung kagaknya aku gak ngerti.

Waktu ditambal ban juga, ibu-ibu nanya ke aku yang ku tahu cuma dua sampai empat kata, aku colek Isti, itu ngomong apa aku gak tau. Antara Bahasa jawa sunda dan karena posisinya itu kebudayaanya pun beragam dan keren.

Orangnya juga ramah-ramah yang aku temui, kayak waktu di Karang Song petugasnya itu orangnya asik, dia mah ngelawak, seru pokoknya. Aku, Isti, Haris sama Taneke disitu Isti nanya pulau biawak soalnya aku tuh pingin banget kesana setelah nanya-nanya dan pertanyaan akhir soal biaya, kami gak jadi, mahal juga ternyata 2 jutaan lha duitku aja gak nyampe 500 ribu. Lain kali lah kesana sama kalian juga terutama kamu lah Is, huhuhaa..

Indramayu membuatku kangen pingin untuk kembali berkunjung, Isti, Haris, Subhan, Samsul juga Taneke mereka dengan senangnya mengenalkan berbagai ragam yang ada di Indramayu, waktu disana aku belum mau pulang sebelum jam 10 malem selain masih melepas kangen aku ingin menghabiskan waktu menikmati Indramayu dengan Isti, juga Haris sahabat setelah lama gak bertemu , dan paginya jam 7 aku udah ngajak keluar, begitu mempesona rasa ingin berlama disana.

Selain seseorang yang bikin kangen buat kembali ke suatu tempat juga budaya, kuliner serta tempat wisata bisa jadi kangen untuk kembali. Aku pingin kembali berkunjung karena seseorang dan juga budaya, kuliner serta wisatanya, yang belum aku jamahi semua, yang belum aku pelajari lebih dalam. Indramayu Kota Budaya, Kota Mangga, tunggu akuu, izinkanlah aku untuk kembali. cieeh, ahaaayyhay..

Demikianlah tulisan yang aku buat dari kisahku untuk Indramayu Kota Budaya, seneng bisa ikutan nulis Indramayu Kota Budaya. Malah kek semacam curhat.

Bagi yang belum berkunjung ke Indramayu, berkunjunglah. Kuliner, tempat wisata yang mempesona. Budaya antara Jawa dan Sunda yang menarik.

Selamat hari jadi Kabupaten Indramayu yang ke 489 dan juga milad ke 3 komunitas blogger Indramayu, salam kenal. Indramayu Kota Budaya.

11 Okt 2016

Tentang Musik

Assalamualaikum,

Apa kabar kawan?

Hahaaa… sok akrab kek banyak pengunjungnya aja. Kek blog dengan ribuan teman.
Udah lama gak buka blog jadi belum bisa kerkunjung ke tempat kalian yang udah berkunjung kesini di postingan yang sebelumnya. Terimakasih, terimakasih kalian telah berkunjung dan membaca postinganku. Kunjungan kalian sungguh sangat berarti bagiku melebihi harga permata.

Bulan September kemarin aku mengalami kemalasan untuk ngebuka ini blog, kemarin itu sibuk kesana kemari juga sibuk ngubek-ngubek di internet buat nyari kerjaan, selain itu juga lagi hemat kuota. hheem. dan kayaknya bulan ini masih ada rasa malesnya deh. Duuuhh jand. Padahal ngeblog itu seru.

Kali ini aku mau ngomong soal music, bagiku music itu seperti bagian dari hidup dan music yang paling aku suka itu music metal, haeavy metal juga rock. Bagiku music itu menyemangat dengan alunannya yang keras membuat suasana hati jadi terbawa dengan kerasnya music. Music heavy metal, metal, rock bagiku menghilangkan kegalauan, kesedihan.

Aku pernah suka dengan music dj, dan aku juga sekarang masih suka tapi tak begitu. Hanya sekerdar suka, sebenernya kalo dengerin music dj, house music itu apalagi kalo liat videonya itu aku gak tega. Apalagi dengan minum-minuman keras pesta gitu sedihnya lagi kalo ada cewe yang goyang gitu dengan bebasnya. seperti ia menyerahkan diri pasrah untuk diapain aja. Aku ngeliatnya ngenes, sedih gitu, gak habis pikir kok ya kenapa sampe kek gitu.

Sebenernya aku paling gak tega liat perempuan yang, yaa bisa dibilang perempuan yang suka di club malam dengan bebasnya, perempuan yang pacaran dengan begitu bebasnya ngapain aja sama pacarnya, perempuan yang disakiti, perempuan yang menangis. ya begitulah.. *beeuhh gayaknya, eaaak sambil guling-guling

Karena itu aku kalo dengerin house music bukanya fres happy malah sedih kalo ke inget yang isinya perempuan yang bebas gitu. Dengan pakaian yang hanya secuil auratnya bebas diliahatkan gitu dinikmati banyak orang gitu.

Entahlah, kalo liat berita soal kekerasan terhadap perempuan itu aku gak tega, jangankan itu liat sidang Jessica aja aku gak tega. Kan kampreet.

Kalo soal music itu sebenernya aku lebih tertuju sama lagu-lagu Avenged Sevenfold sama Linkin Park. Soal A7X sama LP jangan tanya seberapa sukanya aku.

Kalo metal walaupun music keras tapi kalo menurutku itu orang yang suka sama music metal itu gak kayak house music. Kebanyakan music metal mah isinya orang-orang yang sakit keknya ya sebutanya. Mereka jingkrak-jingkrak gak jelas gitu, muter-muter, lompat ke lautan orang terus ditangkap gitu. dan kayaknya gak ada perempuan yang goyang-goyang kalo music metal, yang ada mah perempuanya sangar-sangar.

Ya itu yang aku tau sih, soalnya kan taunya liat video-video di youtube gitu, apalagi kalo di Indonesia house music gitu dugem isinya cewe abg, ngenes liatnya.

Itu sih tergantung orangnya, kalo aku liatnya itu gimana gitu perempuan kan mahluk yang mulia, kenapa coba mereka malah bebas gitu. Juga lelaki kok ya tega mau gitu ngubek-ngubek perempuan yang bukan siapa-siapa.

Mungkin karna aku punya kakak perempuan dan sodaraku adek sepupuku itu banyak perempuanya, jadi aku ngebayangin kalo seumpama aku berbuat nyakiti perempuan, apalagi sampe ngubek-ngubek gitu, aku ngabayangin kalo sodaraku yang digituin aku gak tega, *ekhem jadi ngerasa terharu sendiri, ayayayaaa..

Musik ini yang mau aku cerita, music itu selera sih bagi setiap orang ada yang suka music dengan suasana hatinya, kalau lagi galau patah hati dengerinya music melauo, kalo lagi happy ya dengerin music yang happy gitu.

Aku juga pernah suka sama music dangdut bahkan dangdut yang koplo, tapi soal dangdut sekarang itu apalagi yang koplo liat di youtube itu masyaallah ada yang biduanya bebas gitu dengan suka rela dinikmati banyak orang.. sedih liatnya, kasian. kan malah ngomongin kek gini lagi..

Tapi kalo dari kecil dulu aku emang udah suka dengan music yang keras, lau-lagu rock maupun heavy metal dan metal. Lagu yang teriak-teriak gitu, dulu orang tuaku heran tau kalo aku suka dengan music yang keras gitu. Dan sampe sekarang masih, walaupun pernah suka dengan dangdut, regae, house music, jazz tapi tetep yang utama tiga genre, heavy metal, metal, rock.

Biasanya sih orang itu bisa dilihat dari music yang disukanya, pernah denger kata gitu karakter orang dengan genre music yang disukanya. Aku orangnya bisa sih, temenku aja gak percaya kalo aku suka sama music yang keras, katanya mah aku orangya kalem, kadang somplak, dan yang paling bikin ge er gimana gitu katanya aku orang yang rajin ibadah, hem ya namanya kewajiban mah ya harus dilakukan, jadi ya kalo dibilang rajin mah yakan kewajiban. hhehemm. *hasyyeekk eyayeaa

Udah baca kan? gimana menurutmu? music bergenre apa dan yang gimana yang kamu suka?? Tulis aja di kolom komentar ya… makasih udah baca dan berkunjung. Tek usahain aku main tempatmu.


Masih ada rasa males ini, buat aktif ngeblog. hehee.. emang ngeblog itu beda gak kayak sosmed yang lain dan lebih seru menurutku, apalagi kalau dikoment di blog itu rasanya lebih seneng dibanding sosmed yang lain. hahaayy.. dan komentar itu menambah semangat menulis, jadi serasa ada artinya tulisanku.

1 Okt 2016

Catatan September

Sedikit Catatanku di Bulan September ini.

Awal bulan tiap malam aku cuma duduk-dudukdi rumah Gadol, ngobrol-ngobrol gak jelas. tiap malem cuma gitu aja merokok sambil menikmati kopi sampe-sampe Gadol apal kalo aku kesitu pasti nyari kopi. Dia ini temenku dari kecil dari dulu masih umbelen meler same sekarang masih sering main, kebetulan kami sama-sama lagi di rumah dan belum ada kesibukan yang pasti (tetap).

sampe akhirnya pas tanggal 7 waktu itu aku biasa ke rumah Gadol kami ngobrol cuma duaan kek orang stress, jenuh bosen baru nyadar selama seminggu ternyata cuma gini-gini aja. Udah mulai tua udah gitu asih jomblo pula, jam sebelas malem Gadol ngajakin keluar muter-muter kemana gitu dari pada bengong duduk merokok sampe habis berbatang-batang gak kerasa.

Lanjut ke alun-alun, jangan tanya keadaanya, yang jelas sepi pake banget udah gitu habis hujan dari sore. ke alun-alun muteri alun-alun terus duduk ambil rokok, sama juga gak di rumah gak di alun-alun ya cuma duduk menikmati rokok.

habis rokok lanjut pulang eh ketemu Soleh kebetulan dia habis pulang kerja, ah kesempatan buat nraktir kami bakmie.

tengah malem makan bakmie dan makanya bukan di warungnya kami makan di bawah tugu batas kota Kebumen, makan ala kadarnya tapi jadi enak. udah gitu bakmiene gak dikasih sendok. dengan terpaksa pun makannya pake palastik tempat kerupuk kalo Soleh pake krupuk buat sendok. udah stress nambah stress udah gitu lupa pula gak beli minumnya sekalian, jadi kek ular habis makan gak minum. karna gak kuat jadi beli aqua 4 ribu udah gitu pake duit seratusan ribu, belinya cuma sebotol buat bertiga.

Yang terasa agak gimana gitu, waktu tiga hari sebelum Idul adha habis shubuhan aku jemput kakaku gak jauh dari rumah sekitar satu kilo mteran lah. karna rumahku deket rel kereta udah pasti lewat rel, eh pa lewat rel ada mobil polisi baru dateng pikiranku ini pasti ada yang ketrabrak kereta.

Bener juga ada orang ketabrak kereta, untung disebelah agak ke timur dan untung aku agak siangan jam 5 kurang 15 menitan, coba kalo pas aku lewat sepi gitu liat yang ketabrak haduuhh gek kebayang aku.

ternyata orang ini ketabrak karna emang sengaja bunuh diri, orang ini tidur di rel, ini tanpa batas men extreme death men tubuhnya jadi 3 potongan, kepala, pinggang putus men kereta kearah timur dia ini tiduran dengan kepala di utara jadilah tiga bagian. Tanpa batas bener ini, extreme. tidak untuk di contoh.

Waktu Idul Adha aku berkunjung kerumah sodara sama paklek setiap yang ketemu bilangnya sama, ‘ya Allah kamu ini udah gede segini’. iya lah udah gede masa kecil mulu kataku  alhamdulillah gak ada yang nanya pacarnya orang mana? kapan nikah? gak kayak yang sebelumnya ketemu sodara ditanya pacarnya orang mana? udah ada rencana buat nikah belum? sungguh pertanyaan yang bingung mau ngejawabnya.

Kemarin waktu ke rumah sodara ditanya kerja dimana, kapan pulang. lha aku aja di rumah, ‘masih di rumah’ jawabku. belum pingin pergi kemana gitu? hem.. kalo udah kek gini udah serasa introgasi.

Tanggal 17 pergi ke Semarang buat ikutan tes di Undip, kalo kamu ikutan kemarin berarti kita bersaing, sebenernya mah rada gimana juga gitu. Ini bukan tes buat masuk program sarjana, magister maupun doctor, ini tes buat penerimaan dosen dan pegawai. Aku mah buka ikutan yang Dosen, dari sekian banyak pserta tes yang ikutan terutama bagian yang aku lamar cuma dibutuhkan satu. Padahal pesertanya banyak banget apalagi yang aku lamar itu buat semua jurusan. Dan ternyata kemarin liat hasilnya, belum rejeki jadi ya sudahlah, berjuang lagi.

Waktu tes kemarin aku nginep tempat adekku, dan hari itu juga aku ngerasa jadi kek mahasiswa lagi. adekku ada acara makrab organisasi jadi aku nunggu kos, sendirian kek ngekos gitu. ke inget waktu masih kuliah jadinya.

Dan di Bulan ini juga aku ngerasa males buat nulis, padahal pingin nulis ada cerita. Aku juga pingin bisa nulis buat buku, novel gitu tapi entahlah. Palingan cuma nulis cerita fiksi hasil berimajinasi itu aja juga belum kelar-kelar. Mungkin perlu mengkonsumsi pil nzt seperti di film Limitless.

Bulan ini juga aku ngerasa kangen banget sama seseorang, ya sekarang dianya udah sibuk boro-boro nelpon chat aja sehari baru dibales malah kadang gak kebales. Gini kali ya rasanya orang belum ada kesibukan mah.
Lagi rada males buat nulis entah kenapa, perasaan lagi gak enak kek orang Bipolar aja gak jelas gini...

Tanggal 22 aku kembali ke Semarang niatnya buatikutan Job Fair di Hotel Patra jasa Semarang. Jam 8 pagi aku sama Gadol meluncur ke Semarang dari Kebumen ke Semarang pake motor kalo normal sekitar 4 jam, kemarin aku perjalanan 3 jam setengah ngirit setengah jam lumayan.

Mampir kos adekku lagi, aku minta anterin adekku karna aku kurang tau lokasinya, eh ternyata deket dari Tembalang, dari kos adekku gak nyampe 15 menit. nah nyampe sana ternyata gak ada job fair, nanya ke petugas situ kalo di sini emang gak ada mas, dia juga bilang dari tadi pagi juga banyak yang kesini nanyain. Berarti emang gak cuma aku, kirain cuma aku sendiri, kan kalo sediri keliatan muka bodohnya. Entah gimana aku gak tau.

Karna hasilnya nihil, kami pun memutuskan buat lanjut ke Banjarnegara, sampe Banjarnegara ba’da Isya selama seharian diatas motor. Dari Kebumen jam delapan sampai Semarang jam 12 kurang 17 menit, istirahat tempat adekku sambil nunggu dhuhur sekalian sholat. jam setengah satu setelah sholat lanjut ke tempat yang buat Job fair dan karena nihil kami langsung lanjut Banjarnegara.

Dari Semarang gak tau lewat mana, taunya lewat Secang, Magelang jadi, kami balik kearah pulang dan itu jauh nyak. Yang kampret itu kami salah belok harusnya lewat jalan utama ini malah masuk desa-desa di Temanggung udah gitu jalanya naik. Entah gimana selama 2 jam lebih kami mute-muter di Temanggung, tau sendiri lah jalan di Temanggung yang gunungan udah gitu hujan pulak.

aku sempet ngeasa frustasi, gila aja gak abis-abis Temanggung ini sampe ngelewati beberapa kecamatan. setiap ada persimpangan nanya ke orang keknya ada 10 orang kami tanya bahkan lebih dan yang terakhir nanya ke anak sekolah yang kebetulan lagi sama-sama berteduh, setelah itu akhirnya kami bisa keluar dari Temanggung dan kini masuk Wonosobo.

Yang ku inginkan itu cuma satu cepet sampe, aku gak tahan gila aja kami pake motor supra x yang 125 kek apa capeknya jalan pegunungan naik turun iya kalo jalanya alus, gede lha ini udah sempit dan sepanjang jalan kenapa banyak material, hampir semua jalan di Temanggung yang kami lewati sedang diperlebar.

Waktu lewati perbatasan Temanggung-Wonosobo asli pemandanganya indah banget, yang gak nahan itu dinginya luar biasa udah gitu hujan kan jadi nambah. asli pemandanganya indah banget apalagi pas yang dua gunung gitu keliatan berjejeran,bukan gunung didada. tapi aku lupa entah itu gunung apa udah gitu disekitar itu banyak tembakau, kabutnya tebel. kami udah kek dumb dumber to aja yang pake motor sampe kedingianan beku gitu. tanpa masker tanpa sarung tangan.

Gadol sempet bilang katanya kalo foto disitu itu bagus banget, tapi aku gak mau pkoknya jalan terus udah gak nahan pingin cepet sampe, bokong udah tepos. aku baru nyadar waktu udah di Banjarnegara kenapa gak foto dulu ya di sana itu. Tau lah aku ngomong gitu reaksi Gadol kek apa, padahal dia pingin banget foto. Kalo kalian penasaran datang aja langsung.
Di Banjarnegara itu kerjaanya cuma makan, ngopi, merokok selama 21 jam. Edan disana itu aku makan keknya dari pertama datang sampe pulang itu 9 kali makan. sodaranya Gadol itu banyak disitu dan setiap masuk kerumah wajib hukumnya buat makan, padahal aku datang ditempat pertama udah makan banyak banget saking lepernya kedinginan kehujanan perjalanan seharian di atas supra. Gadol kampret juga dia gak ngomong, pantes aja makanya dikit, biar nanti bisa nampung lagi.

Pulangnya aku gak lewat jalan yang berangkat, jadi pulangnya lewat Wonosobo yang langsung perbatasan Kebumen bukan Temanggung gila aja kalo lewat sana lagi. pulang sore hujan, sampe malem nah yang ku takutkan waktu lewat jalan gunungan, alas jalanya tikungan mulu turun terus udah gitu gelap. Yang ku takutkan bukan soal hantu walaupun yang sebenernya serem juga, tapi lebih takut kalo ada orang yang menghentikan kami dijalan (begal) iya soalnya kalo hantu (kuntilanak, pocong, genderuwo dan sejenisnya) gak mungkin dia minta motor, minta barang kami. kalo begal bisa digasak semua dari motor sampe yang kami bawa raib semua, ngerinya lagi kalo kami dibunuh.

Ba’da Isya alhamdulillah kami sampe Kebumen juga, sampe rumah. Dari Banjarnegara tembus Wonosobo lanjut Kebumen, lewat Prembun dari lampu merah pertigaan Prembun lanjut kearah barat.

Tanggal 28 lanjut berangkat Purwokerto ke Unsoed acara Job fair juga, hahaa udah kek pemburu job fair aja.