Matahari mulai tenggelam meredupkan sinarnya yang
seharian telah bersinar terang tanpa ditutup awan. Langit semakin indah dengan
lembayung sore hari, suara burung berkicau dengan merdunya yang menyadarkanku
dari lamunan yang gak jelas.
Saat itu aku sedang duduk diteras menikmati sore hari .
Getar hp yang menandakan ada pesan masuk “dii besok sabtu kau ada acara gak?
Pesan dari hendri. Kalo gak, ikut yuk jalan-jalan ke tempat yang sejuk dengan
banyak pohon”. ‘gak ada, Ok, balasku’.
Sabtu pagi setelah matahari muncul dan mulai bersinar ada
mobil ke rumahku. Mereka temen-temenku hendri, mala, wanchu, indra, retna,
tari.
‘Dii ayok buruan’.
“Sabar, pagi amat mandi juga belum aku, masuk dulu gih aku mau mandi dulu”.
Halahh kayak biasanya mandi aja kau.
‘Justru itu udah 3 hari aku gak mandi, sekarang mandi, soryy gak ada
makanan. Sambil nunggu baca- baca aja dulu’.
“’Apanya yang dibaca orang gak ada apa-apa”’.
‘Ya itu baca-baca kalender kan bisa’.
Setelah setengah jam beres sudah aku mandi kami langsung
cus. Menikmtai ahir pekan dengan teman-teman jalan keluar, walau masih didalam
kota tapi sungguh menyenangkan sambil menikmati indahnya kebumen. Tujuan kami
pergi berlibur disuatu tempat pegunungan sebenernya bukan pegunungan juga sih
apalagi gunung kayaknya lebih pas disebut bukit sebelah utara kebumen.
Setelah kurang lebih 78 menit akhirnya sampe tujuan,
sungguh indah pemandangan di sambut dengan ribuan pohon yang hijau suara
kicauan burung semakin menambah indahnya alam ini semakin bersyukur masih ada
alam yang seperti ini.
Namun untuk masuk kedalam masih menempuh jalan kaki yang
memakan waktu 13 menit dari tempat mobil diparkir. Aahh rasanya sejuk banget
enak banget pohon besar, tebing, jurang, ada kolam juga.
Waahh belum apa-apa udah ada jurang aja.
,Itu bukan jurang, jurang mah lebih tinggi. Ahaayy.. canda indra,.
“Eeh walaupun gak dalem coba kalo jatuh, modar juga”.
.Awas jangan sampe jatuh. Sambut retna.
Kalo sampe jatuh ntar aku bingung ngomong sama keluarga kalian.
‘Aaah kalo aku bukan bingung ngmong ke keluarga, bingung siapa yang mau
bayar utang kalian’.
Udah ahh jangan becanda.
Seperti hal normalnya dimanapun tempat tak lupa untuk
berfoto maupun selfie. Suasana sungguh terasa indah di ahir pekan dengan para
sahabatku ini. Kami terdiri 7 orang 3 cewe 4 cowo, dan yang gak berpasangan
Cuma aku.. duuh sedih juga sih, tapi gak papa lah gak usah dipikir.
Gak terasa hari semakin sore, kami masih melanjutkan
perjalanan keliling hutan menikmati indahnya pohon yang tumbuh subur. Dan karna
cape kami pun istirahat di bawah pohon, sebelum melanjutkan perjalanan menuju
mobil untuk terus pulang. Disini cukup jauh juga dengan rumah penduduk sekitar 1,5 mil kerumah penduduk.
Kami bersantai ria si retna udah mulai menunjukan
kemanjaanya sama wanchu, mala sama hendri saling melepas canda, indra sama tari ikut ikutan
aja mesra-mesraan lah aku.. yah kunikmati aja jadi obat nyamuk. Ku keluarin
sebungkus rokok ku ambil sebatang dan ku bakar dengan korek hiseep keluarkan
fiiuuuhh asap lurus keluar dari mulut melepas semua capek serta kesepian ini.
Waah nikmat banget kau ngisep rokok dii, aku juga bawa ini ikutan ah.
‘Lah kalian udah ngajakin aku, tapi gak pengertian masa aku kalian biarin
sendiri liat kalian mesraan’.
“’Yaah dii ma’af lagian kau ini gak bawa cewekmu”’.
‘Cewek dari mana??’.
“’Dari pohon itu sebelah tunggu aja bentar kalo agak maleman kan keluar”’.
“Aahh kampret.’
Iih jangan ngomongin gitu ah.. si mala takut.
Dengan menikmati rokok kami saling becanda tawa bersama,
suasana semakin seru. Saat kami lagi asyik ngbrol tiba-tiba indra liat pohon
mangga diseberang. Buah yang sangat menggoda dengan warna hijau sehijau cinta
ini.
“Itu ada mangga, ambil gih”.
Yang pingin siapa yang suruh ngambil siapa.
“Dii kau lah naik”.
‘Aku tumbuh di kota, kalo soal beginian ini salah satu kelemahanku’.
Ngeles aja, di kota apanya gaya mu lah di.
‘Tuh wanchu kan tumbuh di hutan dia.. hahaa’.
Akuu ?? ogah ah gak minat sama mangga.
Halah gitu aja ribut udah aku aja yang petik. Hendri dengan sukrela
menawarkan diri.
Sayang hati-hati sahut mala.
Iya selalu hati-hati aku kan akan selalu menjagamu dengan hati, dan hati
ini kan selalu untukmu.
Sempet-sempetnya masih ngegombal, udah gombalanya gak
jelas pula. Hendri pun bergegas memanjat pohon mangga karna kami gak ada yang
mau. Manjat pohon dengan lihainya dan kayaknya hendri ini yang tumbuh di tempay
beginian cepet banget dia manjatnya tau-tau udah nyampe aja.
Ini mau berapa biji??
Terserah kau hen. Sahut tari.
Sebenernya ngeri juga kalo lihat kebawah, pohon mangga
yang berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter kalo sampe jatuh
gak tau lah gimana nyawa hendri. Hendri memetik 5 buah yah walaupun masih hijau
tapi udah masak. Saat mau turun kejadian dah yang di takutkan batang pohon yang
di injak hendri ternyata gak kuat dan jatuhlah hendri. Semua tercengang dan
teriak.
Alhamdulillah walaupun jatuh dia gak langsung jatuh kebawah
karna ada beberapa pohon sehingga hendri jatuh masih di tampung batang pohon
walaupun akhirnya jatuh kebawah dengan kepala kena batu mengelurkan cukup
banyak darah.
Kami segera turun mengangkat si hendri, dia pingsan kami
berusaha membawa dia ke atas dan melakukan pertolongan pertama. Ternyata di
sebelah ada gubuk, gubuk yang agak besar juga mungkin ini milik penduduk
setempat yang digunakan untuk istirahat apabila selese berkebun karena ternyata
gak jauh dari gubuk ada perkebunan jagung yang lumayan besar.
Kami langsung menolong hendri jidatnya yang berdarah kami
balut dengan balutan kain. Kami emang membawa beberapa barang seerti kain,
pisau, senter, korek serta beberapa makanan ringan dan minuman. Setelah selese
membalut jidat hendri, hendri masih belum sadar juga kami pun membaringkan dia
di gubuk dan menungu dia sadar karna kalo kami bawa langsung kemobil susah
jalurnya yang naik turun terjal banget. Lagian dia kan cuma berdarah jidatnya
dan kayaknya tulangnya gak ada yang patah paling pingsan cuma sebentar.
Dan ternyata benar baru setelah beberapa menit hendri
udah mulai sadar, dan hari udah semakin gelap. Setelah tau hendri sadar kami
berniat ke mobil terus pulang dan hendri juga perlu ke dokter.
Namun setelah hendri sadar kejadian yang gak ada bayangan
sama sekali oleh kami, hendri mengerang memegang kapala muka berubah serem
penuh dengan emosi indra mendekat untuk menenangkan hendri namun na’as ada
pisau disebelah yang naitnya tadi buat ngupas mangga di ambil oleh hendri dan
menusukanya ke perut indra, bahkan berkali-kali tak hanya perut mata indra juga
di ditusuk dicoblek pake pisau gak kebayang darah mengalir semua jadi penuh
darah. Dengan penuh emosi, mengerang, hendri terus menusuk indra hingga
akhirnya tewas.
Kami kaget teriak, rasanya gak karuan kami gak bisa
apa-apa melihat hal tersebut badan udah lemes. Tari nangis histeri dia mencoba
memukul hendri namun hendri jadi bringas pisau langsung di hujamkan dan
untungnya cuma kena lengan kanan tari. Tanpa sebab hendri menyerang kami dengan
membabi buta.
Hendri menjadi bringas kayak orang gila yang kesurupan,
mungkin ini karna efek dia jatuh yang membocorkan kepalanya dan merubah
taingkah dia bagai harimau yang 43 hari gak makan. Kami semua berlari dan
terpisah pas aku lari dibelakangku si retna, yang lain gak tau kemana. Dan
hendri terus mengejar ingin menghabisi kami seperti dia menghabisi indra.
Retna ketakutan bukan main dan kayaknya dia belum bisa
ngilangin bayangan tadi dia syok, nangis. Kondisi udah gelap dan untung ada hp
bisa buat penerangan. Aku sama retna terus berjalan mecari jalan karna tadi
lari gak tau kemana dan kini harus mencari jalan.
Wanchu, mala, tari mereka juga tersesat masih mencari jalan hari semakin
gelap mengharuskan mereka berhati-hati.
Kampret kenapa jadi begini??
Aku takut wan.
Sama aku juga wan.
Kita harus hati hati tadi kan hendri ngejar kita juga. Ayo lanjutkan
perjalanan kita cari jalan ke mobil sekalian nyari retna sama adi.
Mereka terus berjalan namun saat berjalan kaki tari kena
paku yang nempel dikayu darah pun mengalir sehingga perjalanan mereka agak
terhenti mengaharuskan mereka menghentikan darah tari serta harus menuntunya.
Namun belum lama jalan si hendri menemukan mereka kali ini hendri gak cuma pake
pisau tapi juga dengan sebuah parang dengan panjang kurang lebih satu meter dia
nemu parang punya penduduk yang habis di pake buat nebang pohon sama motong
kayu.
Hendri mengerang bagai serigala yang kesurupan mereka
bertiga lari namun tari tak bisa karna kakinya sakit. Hendri datang mendekat
tanpa basa-basi langsung di ayunkan parang tersebut yang akhirnya mengenai kaki
tari telapak kakinya putus. Wanchu mencoba melawan hendri namun gak berhasil
mengingat hendri ini juga jago berantem.
Tari yang kesakitan teriak hingga aku denger, langsung ku
cari mereka bertiga dan akhirnya tak lama ketemu sama mereka dan telaat tari
udah tewas selain telapak kaki kepalanya juga lepas disitu cuma ada darah.
Semua lemas tak berdaya melihat kejadian tersebut, indra udah di habisi kini
tari habis juga.
Aku sama wanchu mencoba menghentikan hendri dengan
melawan namun ternyata hendri kuat juga kayaknya dia udah gila dan mati rasa
dipukul dengan batang kayu pun tak mempan. Malah si wanchu kena tusuk di perut.
Kami tak berdaya senjata tak ada, hingga akhirnya mencoba meloloskan diri dari
hendri. Hendri dengan senjata parang dan pisau dengan mudahnya mempermainkan
kami. Mala yang karna dia saying sama hendri dia gak mau pergi malah dia
mencoba menghentikan hendri dan belum apa-apa langsung dihajar dengan beberpa
tendangan ke mukanya terkadang hendri memegang kapalanya karna kesakitan.
Itulah kesempatan yang harus digunakan untuk pergi sebelum dia menegakan kepala
dengan muka kejam seakan akan ingin membasmi.
Kini nyawa mala yang pergi dia mencoba menenangkan hendri
malah kepalanya di hantamkan ke pohon oleh hendri dan beberapa tusukan ke perut
mala. Hari semakin gelap batre hp udah mau habis jadi satu-satunya jalan harus
pulang urusan kejadian ini urus aja besok dan panggil bantuan.
Pas kami pergi ternyata hendri mengikuti dia memukul ku
hingga akhirnya aku jatuh dan ku merasa ini akhir hidupku hendri udah bersiap
mengayunkan parang dan pisau ke kepalaku. Tapi akhirnya hidupku masih berlanjut
walaupun dengan punggung yang luka sasatan pukulan pisau dari hendri. Saat
hendri akan mengayunkan parangnya wanchu menendangnya hingga dia jatuh kebawah
karna kami ada di tebing gak tau seberapa dalem hendri jatuh yang penting kini
kami pulang. Setelah beberapa menit akhirnya sampai ke mobil kami pun langsung
pulang, namun kali ini wanchu harus pergi saat di perjalanan dan padahal udah
nyampe kota luka tusuk di perut wanchu terus mengeluarkan darah wanchu pun gak
bisa bertahan.
Hari udah mulai pagi cahaya perlahan menerangi matahari
pun muncul dengan sinar yang menghangatkan hari yang cerah untuk hari ini. Dan
aku sama retna pun menceritakan kejadian yang telah kami alami, pihak yang
berwenang dengan beberpa warga pun mendatangi tkp. Kami pun masih syook
terutama retna yang masih meneteskan air mata. Pas di tkp hendri ternyata gak
ditemukan.
*terimakasih banget buat yang udah sempetin baca tulisan ini sampe selese, yang mungkin gak jelas. bagi yang jomblo semoga gak jomblo lagi. kalo mau kasih tanggapan tulis di kolom komentar terserah, bebas.
terimakasih semunya *peluk satu-satu, cium emma stone sama mellisa beonist juga ralin shah *gakjelas.
Wah untung ada beberapa pohon ya mas, jadi mas Hendri masih tertampung. Duuh sampe jatuh gitu.
BalasHapusSerem amat yak mas hutannya gelap gitu.
ini fiksi ya?
ceritanya fiksi, kalo aslinya mah hutanya gak serem, itu hutan pinus jogja cuma pas kesitu sore ampe magrib.
HapusKok kayak hujan ya tertampung
Hapushahaa..
Hapusngaminin doanya. amiiinnnn
BalasHapushahaa.. amiiin.
Hapusbagi dung mangganya
BalasHapusboleh nih.
Hapussini gan
Hapusini di pasar.
HapusDuh tokoh Hendri sebegitunya ya wkwk ngeri2 gimana gitu
BalasHapusBtw follback (join site) blogku ya
yup.
HapusAwalnya seneng-seneng ya. Baca kalender segala. Trus bercandaaan. Endingnya kenapa si Hendri jadi kayak kesurupan gitu ya. Huhuhu.
BalasHapusTapi lagi-lagi, untung ini bukan kejadian nyata ya. Tapi memang beneran Mas Adi kesana?
Bahahahaa. Terakhirnya ada namaku kesebut. Emma Stone. BAHAHAHAAHAHA MAKASIH UDAH DISEBUTIN, MAS ADI :D
awalnya mau drama romance tapi ide buntu, jadine begitu.
Hapusfiktif ini cha. kesananya itu waktu kemarin kkn. ceritane sih gak cum fotonya.
hahaa... iya sama-sama emma. kalo liat emma stone pingin ku cium dia hahaa.. ya cha gak usah pake mas kali, adi aja.
Haha, asik dan seru baca cerita. Cerita atau kisah nyata nih? Tapi akhirnya malah ada yang kesurupan gitu ya.
BalasHapusRefreshingnya seru , aku udah lama gak refreshing.
cerita fiksi.
Hapusayo refresing, aku jug uadah lama gak refresing.
maaf mas, saya bukan jomblo, tapi masih single :)
BalasHapus#eaaaaa padahal mah sama aja he he he
hahaa.. emang sama ya, kirain emang beda.
HapusApes, saya ketipu judul. -,-
BalasHapusIde ceritanya udah bagus, cuma sayang terlalu kaku dan kurang mengalir. Terlalu banyak opening dengan klimaks yang datar dan biasa. Agak terganggu juga dengan penuturannya yang tidak sesuai EYD.
Untuk keseluruhannya, good job. Perlu ditingkatkan lagi. :D
makasih mba masukanya.
Hapusmakasih.
hmmm, ada bagian yang miss. tapi okelah yaa, mayan terhibur. *ala ala juri idol*
BalasHapusmakasih mba.
HapusBang tolongin ane bang nyangkut di pohon sadis banget aku di mentang" sering dadakan ngajak jalan" jadi dikira kesurupan ta laporin MKD..(mamakan komedi dagelan) sebagai S.H sarjana hiburan ini sudah melanggar etik pitik pfft
BalasHapushahaa.. emang dulu kan kau kalo dikosku sering kesurupan sama wanchu, gak jelas gitu apalagi kalo pas habis bimbingan. hahaa.. fiksi van, cuma fiksi ini.
Hapuslaporiiin akuuu laporin, lapoooriiiin aku ke rektorat.
jalan-jalan ke tempat yang banyak pohon memang sejuk banget, tapi kalo malem hari lain ceritanya :D
BalasHapusceritanya seru, tapi terlalu kepanjangan juga ceritanya bisa bikin boring kalo kepanjangan, tapi gatau mungkin ada juga yang lebih suka membaca yang cerita nya panjang :)
iya ini emang kepanjangan ceritanya, apalagi kurang menarik nambah bosen.
Hapusjadikan motivasi aja mas, kedepannya mungkin bisa dibikin lebih singkat, alur cerita lumayan bagus juga kok..
Hapusyup, semakin banyak yang kasih masukan makin bagus buat kedepanya. baru belajar juga soalnya jadi masih banyak perlu masukan.
Hapusmakasih ya.
sama-sama, semoga sukses..
Hapusuntung bisa keluat dari hutan
BalasHapusiya.
HapusWkwkw pas di bagian hendri kesurupan agak nyeremin sih tapi kok aku ketawa yak wkwkwk. Kesurupan harimau yang belum makan 43 hari. Mueueuwuhe
BalasHapusItu foto dia atas ngingetin ngingetin sama salah satu iklan di tv, Ganteng dikit cekrek, pemandangan bagus dikit cekrek. wkwkwk :v
hahaa.. sukurlah kalo bisa bikin ketawa.
Hapusdikit-dikit cekrek.
#maaf bang ane cuma bisa geleng-geleng tidak bisa berkomentar apa-apa
BalasHapusgak papa bang, udah mau baca aja udah makasih banget aku.
Hapuslha itu juga udah komentar.
Aiiih suasana hutannya enak banget tuh buat Hammock-an.
BalasHapusenak lah suasananya, datanglah kesana.
Hapushammock apaan??
brarti ini sambil perjalanan in i sambil menghayal ya. ini fiktifkan ya. serem juga ya. main tusuk
BalasHapusitu perjalananya udah lama waktu KKN, cuma buat foto aja. iya ini fiktif karanganku.
HapusHati hati mas jangan sampai lupa pulang lho....berlibur serta refresing memang perlu mas...untuk melepas kekalutan kejenuhan dalam pikiran kita...apalagi refresing bersamaan dengan sidia kucinta selamanya bisa bisa ogah pulang tuh...
BalasHapuspasti pulang lah masih inget tempat tinggal.. hahaa iya kali ya.
Hapuswah... ngeri banget gan... hendrinya kaya monster aja.., LALU DIMANA HANDRI KOK DIA TIDAK DITEMUKAN.
BalasHapusmakasih kalo bilang ngeri.
Hapusniatnya masih pingin ku lanjutkan tentang hendri, ya iseng-iseng buat postingan, biar gak kosong. hehee.
ini mangunan bukan yaa?
BalasHapushutan pinusnya?
wkwkkw....
kalau mau maghrib emang rada spooky nih hutan pinus... apalagi kalau udah berkabut wkwkwkw
nais fiksi
yups bener hutan pinus mangunan.
Hapusiya.
untuk nggak ada apa - apa di hutan pinus itu -____-
BalasHapushehee iya.
HapusMau fiksi atau nggak, pemandangannya nyejukin bangeeeeet. (Lah, nggak nyambung). Iya, gue takjub. Di Jakarta jarang ngeliat beginian hehehe
BalasHapusIni refreshing macam apa coba? Jadi nakutin yang baca gini. Kayak thriller hihihi. Tapi, good lah
datang lah bang ke jogja, itu hutan pinus di jogja.
Hapusalhamdulillah kalo emang nakutin, karna itu tujuan utamanya. hehe..
Hutan semacam background Twilight sih kayaknya seru ya.. Buat.. diliat-liat ._.
BalasHapusseru lah teh. main lah ke tkp. hutan pinus jogja itu.
Hapus“’Dari pohon itu sebelah tunggu aja bentar kalo agak maleman kan keluar”’.
BalasHapusyang sabar aja nunggunya ya bang haha
hahaa... iya teh sabar nunggunya.
Hapus