5 Nov 2016

Teman

Assalamualaikum… assalamualaikumm. tok tok tokk… asssalamualaikum. Riss kau didalam gak? tokk tokk tokkk Riss. Assalamualaikumm. ada orang nya gak ini?? Ris kau didalam gak?? Buka pintu dong kalo kau didalam?? lama bener sih kau ini, buka ngapa??? woiiii.. ngeselin bener ini pintu gak dibuka-buka.

Tovan yang rada kesel dengan tingkah candaan Haris ia mendaratkan pantatnya di sofa yang terlihat menarik didepan kamar kos Haris sebelah kanan pintu. Tovan bergumam gak jelas dengan wajah penuh kekesalan. Tangan kananya masuk kedalam saku kemeja mengambil sebungkus rokok dan ia membuka bungkus rokok mengambil sebatang rokok untuk dihisapnya, ketika rokok sudah dibibir kini tiba kekesalanya lagi setelah Haris belum juga buka pintu kamar kosnya ia tak membawa korek api. ‘kampret juga yang nulis nih pake gak bawa korek api segala’.

Tovan berdiri mengangkat pantatya yang tadi mendarat di sofa, ia kembali mengetuk pintu kamar kos. Dengan agak kesal Tovan menggedor pintu dengan kencang kek orang kesurupan. Semakin lama semakin tak terkendali ia mengetuk tanpa henti dan tanpa spasi, beberapa tetangga kamar kos Haris yang sedang tidur karena semalam begadang depan kos ngobrol sana sini yang gak penting mereka jam 8 pagi pun belum bangun, kini terbangun gegara Tovan.

‘Ahhh kirain orang minta sumbangan, ternyata kau ya Van, ganggu aja kau ini’ kata salah satu teman Haris.

‘Iya kau ini, dasaarr’.

Mereka kembali menutup pintu untuk melanjutkan tidurnya yang sedang tidur 3 jam, sambil kentut Yoyok salah satu temen kos Haris yang kamarnya sebelahnya pas ia mengucapkan salam ke Tovan.

Tetiba terdengar suara pintu yang berbunyi seperti ada yang membuka pintu, dengan pelan suara itu berbunyi layaknya dalam film horror yang akan muncul sebuah penampakan yang tak ingin dilihat, adegan yang membuat para penonton merinding untuk melihatnya.

‘Ngapain kau dsitu? udah lama tah?’. Terdengar suara dengan nada yang lemas, pelan seperti suara yang tidak ingin untuk dikeluarkan.

‘Ini kenapa suaranya tak bernada, tak beraturan begini sih’. gumam Tovan yang berdiri membelakangi pintu gegara tadi tetangga kamar kos pada bangun.

Sebelum membalikan badan Tovan menghisap rokok begitu dalam, asap kini mengumpul penuh dalam mulut Tovan, siap untuk membasmi 16 nyamuk. Dengan perlahan ia membalikan badan dan….

Buuussslllhhsss  asap dalam mulut Tovan keluar menghantam, Kamprettttt….. dia berteriak dengan kaget dan menghantamkan tas yang berisi baju.. huuhhhhhhh ia mengeluarkan nafas…


~~~Selesai~~~
Kehabisan ide nulis………

6 komentar:

  1. Selesai,..berarti teman makan pagar tanaman atau teman tidak menghiraukan teman. Ambuhlah, yang jelas selesai titik.

    BalasHapus
  2. udah gitu doang.... kirain ngluarin apa...taunya nafas....

    Kalo aku punya teman kayak gitu udah aku pentung kali pake raket nyamuk...

    BalasHapus
  3. Haha setiap Adi bikin cerpen pasti selalu ada adegan ngerokoknya. Sama kayak saya.

    Saya tunggu kelanjutannya, Di. Pengen tahu interaksi antara Tovan dan Harus kayak gimana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhehee iya nih Son, merhatikan juga kau, duuhh makasih.

      Alhamdulillah ada yang mau nunggu kelanjutane.

      Hapus

apalah aku nulis tanpa pembaca, kalo udah baca tinggalin jejak ya dikolom komentar.