Assalamualaikum… assalamualaikumm. tok tok tokk…
asssalamualaikum. Riss kau didalam gak? tokk tokk tokkk Riss. Assalamualaikumm.
ada orang nya gak ini?? Ris kau didalam gak?? Buka pintu dong kalo kau
didalam?? lama bener sih kau ini, buka ngapa??? woiiii.. ngeselin bener ini
pintu gak dibuka-buka.
Tovan yang rada kesel dengan tingkah candaan Haris ia
mendaratkan pantatnya di sofa yang terlihat menarik didepan kamar kos Haris
sebelah kanan pintu. Tovan bergumam gak jelas dengan wajah penuh kekesalan.
Tangan kananya masuk kedalam saku kemeja mengambil sebungkus rokok dan ia
membuka bungkus rokok mengambil sebatang rokok untuk dihisapnya, ketika rokok
sudah dibibir kini tiba kekesalanya lagi setelah Haris belum juga buka pintu
kamar kosnya ia tak membawa korek api. ‘kampret juga yang nulis nih pake gak
bawa korek api segala’.
Tovan berdiri mengangkat pantatya yang tadi mendarat di
sofa, ia kembali mengetuk pintu kamar kos. Dengan agak kesal Tovan menggedor
pintu dengan kencang kek orang kesurupan. Semakin lama semakin tak terkendali
ia mengetuk tanpa henti dan tanpa spasi, beberapa tetangga kamar kos Haris yang
sedang tidur karena semalam begadang depan kos ngobrol sana sini yang gak
penting mereka jam 8 pagi pun belum bangun, kini terbangun gegara Tovan.
‘Ahhh kirain orang minta sumbangan, ternyata kau ya Van,
ganggu aja kau ini’ kata salah satu teman Haris.
‘Iya kau ini, dasaarr’.
Mereka kembali menutup pintu untuk melanjutkan tidurnya
yang sedang tidur 3 jam, sambil kentut Yoyok salah satu temen kos Haris yang
kamarnya sebelahnya pas ia mengucapkan salam ke Tovan.
Tetiba terdengar suara pintu yang berbunyi seperti ada yang
membuka pintu, dengan pelan suara itu berbunyi layaknya dalam film horror yang
akan muncul sebuah penampakan yang tak ingin dilihat, adegan yang membuat para
penonton merinding untuk melihatnya.
‘Ngapain kau dsitu? udah lama tah?’. Terdengar suara dengan
nada yang lemas, pelan seperti suara yang tidak ingin untuk dikeluarkan.
‘Ini kenapa suaranya tak bernada, tak beraturan begini
sih’. gumam Tovan yang berdiri membelakangi pintu gegara tadi tetangga kamar
kos pada bangun.
Sebelum membalikan badan Tovan menghisap rokok begitu
dalam, asap kini mengumpul penuh dalam mulut Tovan, siap untuk membasmi 16
nyamuk. Dengan perlahan ia membalikan badan dan….
Buuussslllhhsss asap
dalam mulut Tovan keluar menghantam, Kamprettttt….. dia berteriak dengan kaget
dan menghantamkan tas yang berisi baju.. huuhhhhhhh ia mengeluarkan nafas…
~~~Selesai~~~
Kehabisan ide nulis………
Selesai,..berarti teman makan pagar tanaman atau teman tidak menghiraukan teman. Ambuhlah, yang jelas selesai titik.
BalasHapusYaa begitulah, mbuhlah.
Hapusudah gitu doang.... kirain ngluarin apa...taunya nafas....
BalasHapusKalo aku punya teman kayak gitu udah aku pentung kali pake raket nyamuk...
iyaa. udah.
HapusHaha setiap Adi bikin cerpen pasti selalu ada adegan ngerokoknya. Sama kayak saya.
BalasHapusSaya tunggu kelanjutannya, Di. Pengen tahu interaksi antara Tovan dan Harus kayak gimana.
Hhehee iya nih Son, merhatikan juga kau, duuhh makasih.
HapusAlhamdulillah ada yang mau nunggu kelanjutane.