23 Agu 2016

Di Balik Kedatangan Seorang Teman

……Temenku datang dari Jogja berangkat jam setengah 6 sore dan aku harus jemput ke Stasiun Kutoarjo dari Kutowinngun….

Buku bacaan di Rumah kala kemarin Ridwan datang
Sabtu pagi aku lihat hp, berharap ada pesan masuk dari temenku yang seminggu sebelumnya dia mengatakn bahwa akan berkunjung ke rumahku. Rumahku berada di Kebumen sebuah kabupaten di Jawa tengah dengan Burung Walet sebagai simbol. Bukan mau menceritakan tentang Kebumen yang Beriman tapi ini tentang temanku yang telah lama ingin ke rumahku. Dia mengatakan waktu masih kuliah dia salah satu teman baikku saat kuliah.

Saat melihat hp juga ternyata tidak ada notifikasi sebuah pesan, dalam hati aku bertanya apa dia memang akan benar datang atau hanya sebuah wacana. Malam sebelumnya dia mengatakan akan datang pagi nanti dan akan segera mengabariku, dengan menggunakan Kereta Prameks dari Jogja karna dia orang asli Jogja. Tidak ada pesan masuk maka aku kirim pesan ke dia menanyakan jam berapa berangkat dari Jogja.

Namun balasan pesanku dia jawab nanti sore jam stengah enam. “nanti aku ke rumahmu jam setengah enam, aku ketinggalan kereta yang pagi”. Sebenernya agak kecewa dengan balasannya, aku yang di rumah sendiri tanpa teman berharap dia datang awal dan pulang nanti dua atau empat hari.

Sorenya dia mengirim pesan bahwa akan berangkat, dan aku disuruh jemput dia di Stasiun Kutoarjo yang jarak dari rumah aku sekitar 20 menit perjalanan dengan motor kecepatan normal. Aku bingung dia orang Jogja mau ke Kebumen sedangkan naik prameks yang tujuan akhir di Stasiun Kutoarjo kenapa juga tidak mengunakan Bis atau motor sendiri, motor ada mobil ada.

Ketika aku tanya ternyata dia mencari murahnya, karna dengan uang Rp 8000,00 sudah bisa sampai Kebumen, berangkat dari Stasiun Lempuyangan.

Setelah sholat magrib berangkatlah aku ke Stasiun Kutoarjo dari Prasutan, Prasutan nama desaku sebelah selatan SPBU Kutowinangun, namun desaku masuk Kecamatan Ambal bukan Kutowinangun. Menyebalkanya lagi saat aku baru berjalan beberapa meter dari rumah ada sebuah pesan dari dia yang mengatakan kalo hp nya udah lemah baterai, ku bales nanti aku tunggu di pintu keluar Stasiun aku males masuk males bayar parkir.

Udara malam itu terasa dingin, dengan santai aku menuju Stasiun saat sampai Prembun kepikiran kalo aku ternyata tidak membawa uang dalam dompet dan juga rasanya pingin menghisap rokok, aku putuskan untuk mampir di ATM BNI Prembun mengambil uang, kemudian melanjutkan untuk ke Stasiun.

Sampai juga di Stasiun Kutoarjo aku menepi di depan pintu keluar seberang jalan sebelah tikungan, lima menit nunggu, sepuluh menit, belum ada juga baru setelah 13 menitan terdengar dari Stasiun bahwa Kereta Prameks dari Jogja akan tiba di jalur 4. Akhirnya setelah menunggu lama nampak juga seorang dengan ciri khas langkahnya yang ku kenal melangkah keluar pintu dengan rasa bingung terlihat pada dirinya yang nengok kanan kiri mencari aku, ku panggil dia dan menegok senyum kampret terlihat setelah lebih dari 7 bulan akhirnya jumpa lagi, sebenernya belum lama waktu 7 bulan.

Orang edan, jemput di Kutoarjo kenapa gak sekalian aja di Wates apa jemput di rumah sekalian.

Perasaan tulisannya kaku gimana gitu.. ok lanjutin aja..

********
…….Perjalanan ke rumah, sesampainya Ridwan bercerita bahwa setelah lebaran dia keracunan rokok….

Rokok aku. Ridwan bukan keracunan rokok kek gini, rokoknya beda kalo ini mah rokok aku sebelum cukai rokok naik yang kemungkinan nanti jadi berhrnti maka dinikmati dulu yag ini.
Kami lanjut menuju Kebumen kampretnya dia brisik banget tiap-tiap nanya “deket ya di rumahmu kalo ke Kutoarjo. Prembun deket ya. Waah berarti Prembun telatahmu (wilayah jelajah) ya dii. Ini bentar lagi kan ya dii.” Giliran udah jalan, santai sih jalanya kecepatan 50 KM perjam dingin soale. Saat sampe Prembun terus lurus sebelum SPBU Kutowinangun belok kiri dia baru bilang wah ternyata jauh juga ya dii, gak jauh sih lumayan ya dii. Lumayan gundulmu wan.

Ridwan ini baru keracunan rokok katanya udah serasa mau mati rasanya gak jelas dan dia sampe trauma sampe sampe dibawa ke ahli jiwa, nah dari kisah ini lah dia sekarang jadi tobat. Kata Ridwan mungkin ini kalo mau mati rasanya gini, dia sampe didatangi tetangganya sama orang tuanya dituntun istighfar terus. Dia sampe bilang ke orang ibunya gini ‘bu aku meh mati bu, ra kuat bu’. Dia keracunan hari kedua setelah lebaran efeknya 20 menitan tapi kata dia rasanya itu bikin trauma jiwanya kayak gimana gitu yang jelas rasanya gak karuan.

Dia bukan keracunan rokok biasa yang dijaul umum, kata dia itu rokok punya adeknya merk rokoknya dia bilang sih rokok gorilla atau gak anoman. Adeknya dia karna udah biasa terus makenya juga pake aturan jadi gak masalah, nah ini udah gak biasa terus makenya juga gak pake aturan.

Ridwan sampe bilang gini ya Allah dii mungkin ini kalo udah mau mati rasanya gitu, jadi mungkin kalo kita rokok dari kecil sebenernya racunya parah bisa lebih dari ini tapi karna udah biasa kayaknya jadi gak terasa udah gitu kan kena asupan gizi juga de el el.

Waktu keracunan minum air kelapa muda sampe banyak banget, sama minum susu beruang yang steril tiap hari dan untungnya dia daya tahan tubuh dia kuat katanya kalo gak kuat mungkin udah strok bahkan mati, rasa untuk melawanya juga besar itulah yang mungkin dia gak game over, dia sekarang jadi mendadak rajin ibadah kepikiran bener soal kematian yang bisa datang kapan aja jadi sadar, jadi gak menyia-nyiakan hidupnya.

Efek racunya 20 menitan tapi alhamdulillah mungkin dia jadi sadar, tobat.
Sebagai perokok kemungkinan aku akan berhenti kalo nanti harga rokok naik menjadi lima puluh ribu. Mending aku tabung buat beli Prenagen nanti sama SGM, di tabung buat aqeqah anakku nanti. Rencana sih akan mengurangi rokok kalo udah berkeluarga nanti apalagi kalo istri lagi hamil, punya anak kecil kalo merokok deket mereka kan kasian.

Kami juga ngebahas sedikit harga rokok yang akan naik, karna kami perokok. Ridwan juga mengatakan kalo sampe naik berhentilah sudah merokok mending nempur kalo kata dia mah.

Dan sekarang dia mahasiswa program magister ilmu hukum di UGM, keren juga gak nyangka ternyata dia S2. Dia juga cerita gimana rasanya setelah lulus dan nganggur rasa yang sangat suntuk jenuh, ternyata dia merasakan juga kirain cuma aku yang merasakanya. Alhamdulillah dia jadi mahasiswa jadi ada kesibukan, nah aku masih berjuang.  Dia pingin jadi dosen kalo lulus nanti.

*********
…..Lagu John Lennon My Love yang membuat suasana hati jadi kangen dengan seseorang. Dengerin lagu ini dipantai dengan menikati cilok dan juga rokok sambil ngeliat orang dengan pasanganya yang mesra, happy….

Duduk di pinggir pantai, ngeliat orang pada berpasangan jadi gimana gitu. ini di pantai suwuk kebumen
Kayaknya Ridwan ini bosen dengan keramaian, kata dia tempatku itu enak sepi sejuk masih banyak pohon (padahal masih kek hutan). Dia datang kerumahku pingin keluar juga setelah banyak tugas dan sibuk dengan jam kuliah datanglah ke rumahku.
Lagu yang dia puter itu lagunya John Lennon yang My Love, dia ini penggila The Beatles juga NOFX.

Tek kira cuma di rumahku gak keluar ehh malah ngajakin ke Pantai, jadi berangkatlah kami ke pantai. Ku bawa dia ke Pantai Suwuk Kebumen perjalanan dari rumahku kurang lebih satu jam, dan dia ku bawa lewat jalur selatan. Alhamdulillah jalanya udah bagus walaupun belum semuanya, dari Ambal itu lurus jalanya udah bagus sampe sebelum puskesmas Buluspesantren,jalan yang masih rusak itu yang klirong deket pantai itu jalanya huaahh berluabang rusak ancur parah.

Biar dia merasakan jalan yang rusak gak lewat jalan yang bagus melulu. Ternyata jauh juga ya dii?? Kata dia, iyalah lumayan.

Ke pantai cuma duduk makan cilok, menghisap rokok gak banyak lainya, kuliner kagak minum juga kagak. Awalnya Ridwan ini pingin banget beli lutis tapi karna kelewat jadi beli cilok. Kami duduk di bawah phon menikmati ombak dengan suara yang menggebyur sambil makan cilok juga rokok.

Tetiba Ridwan muter lagu My Love John Lennon asli menyentuh banget lagunya pas dengan suasana di pantai. Cuma yang bikin agak gimana itu ketika dengerin lagu itu liat orang terutama pasangan muda mudi juga remaja yang saling foto selfie, tertawa, saling becanda, berduaan mesra gitu. Itu bikin aku ke inget sama Isti waktu di Indramayu kemarin setelah ketemu sebelumnya itu bulan februari, setengah tahun jadi kami selfie, tertawa happy banget… jadi kangen.

Kampret kami cuma berdua duduk makan cilok kek orang jomblo yang ditinggal karna gak punya tujuan gitu. Yang aku gak tau saat Ridwan muter lagu My Love ini dia menundukan kepalanya mungkin dia teringat sama seseorang apalagi dengan suasana pantai dengan ditambah ngeliat orang sama pasanganya gitu, asli lagu ini bikin aahhh.. aku jadi kangen ke Indramayu, aiih jaraknya jauh.. gak bisa deketan kek yang lain. *ehlah malah jadi bawa perasaan.

Kampret juga, lagu asli romantis banget aku gak tau lagu Oh My Love ini tahun berapa yang jelas didenger diresapi enak banget alunan pianonya, nadanya, serius aku waktu itu juga langsung minta lagunya sama Ridwan.

Liriknya dikit durasi lagunya 2 menit 43 detik dan itu tanpa reff jadi dari awal langsung selese. Lirik awalnya tentang cinta pertama dalam hidupnya. Dengan alunan piano terasa banget.

Selain lagu John Lennon yang Oh My Love ini aku juga minta lagu NOFX itung-itung buat mengingat kenangan waktu di kost dulu yang kalo sama Ridwan tiap hari muter lagu itu, kalo Avenged Sevenfold udah jelas favorit aku.

Ini lirik lagunya,

Oh my love for the first time in my life,
My eyes are wide open,
Oh my lover for the first time in my life,
My eyes can see,

I see the wind,
Oh I see the trees,
Everything is clear in my heart,
I see the clouds,
Oh I see the sky,
Everything is clear in our world,

Oh my love for the first time in my life,
My mind is wide open,
oh my lover for the first time in my life,
My mind can feel,

I feel the sorrow,
Oh I feel dreams,
Everything is clear in my heart,
Everything is clear in our world,
I feel the life,
Oh I feel love.                  
 lirik lagu dicopy dari dwikisetiyawan.wordpress.com

Kalo soal lagunya pasti udah banyak yang tau kan, telat banget sebenernya aku baru tahu lagu Oh My Love ini. Romantis lagunya.
dan lagu ini kayaknya masuk dalam daftar lagu yang aku suka, padahal baru beberapa kali denger tapi langsung tersentuh sama lagu ini.

kalo Indonesia yang sekarang aku gak terlalu suka, bukan apa, karna menurutku lagu yang sekarang kebanyakan kalo di dengerin gak ada rasa enaknya, gak bikin menyentuh dengan musik dan nadanya walaupun tau maksud lagunya. sedangkan lagu barat walaupun banyak yang aku gak tau artinya tapi kalo di denger itu enak, musiknya, nadanya itu menyentuh  seperti masuk dalam tubuh gitu. kalo indonesia yang dulu banyak yang ku suka, misal lagu lagu Dewa 19, SO7, Jamrud itu nadanya, liriknya, alunan musiknya serasa berkualitas enak didenger meresap kalo di nikmati lagunya.

12 komentar:

  1. Rumah di tengah hutan itu kan seru. Nggak berisik. Adem. Setiap hari hirup udara segar. Jadi sehat, kan? Walau nggak enaknya, nggak ada tetangga. Sejak nonton twilight dulu, jadi kepingin punya rumah di tengah hutan. Ya tapi disesuaikan dengan lingkungan sekitar... dan tingkat keamanan tinggi supaya rumahnya nggak gampang dibobol maling-maling. Seru deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seru, kalo malam cuma ada suara binatang malam. iy gitu lah coba aja tinggal di hutan.

      Hapus
  2. Oalah rumahmu prasutan kan bang? dari pom bensin kutowinangun kemana? deket-deketlah sama soudara di mirit hehe.... pan kapan mampir yok, anterin ke pantai ambal, seumur-umur belum pernah ke sana, cuma mapir makan sate doang hehehe

    buset,, gitu yaa, sampe mau mati gara-gara rokok :(
    denger-denger sih, besok mau jadi 50 ribu hehehe, nggak panik gue, la wong nggak ngerokok... yang penting harga indomie di minimarket nggak ikutan naik juga deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. keselatan. mirit jauh Hyus... mampir lah sini, ya ayok tek anter ke pantai ambal. enak kan satene.

      iya gitu lah.
      hahaa.. gitu ya, repot juga kalo indomie naik ya, apalagi sebagai anak kost. haha bisa aja kau.

      Hapus
  3. Jadi tujuannya ke pantai itu buat makan cilok sama ngerokok ya bang?
    Seharusnya makan ciloknya di tengah laut bang jangan di pantai

    BalasHapus
    Balasan
    1. he em nik, kan enak kalo di pantai makan cilok sama ngerokok.
      kalo ditengah laut nanti buang plastik ciloknya kejauhan harus balik lagi ke pantai, ditengah laut kan ada tempat sampah, Nik.

      Hapus
  4. Wahahahah stasiun kutoarjo deket kampung bapak saya itu :D

    Ya ampun sampe keracunan rokok, T_T jadi keinget suami saya yang masih merokok sampai saat ini :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahh iya tah, mba.

      itu bukan rokok biasa mba jadinya keracunan, kalo rokok biasa yang dijual di toko, warung, mini/super market mah gakpapa mba.

      Hapus
  5. judulnya asik banget, bagaikan judul novel,hehe

    BalasHapus
  6. Ceesku Adi, temenmu itu keracunan gimana maksudnya? Serius baru denger deh ada orang keracunan rokok. Pake rokok yang per kilo kah atau gimana? Itu nama rokoknya keren amat, gorilla atau hanoman hehe.

    Reunian ama temen itu emang gak ada habisnya. Pasti seru. Gak peduli mau berapa lama pun gak ketemu, sensasinya selalu 'waw'.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keracunan jadi pusing gitu katanya rasanya kagak jelas serasa mau mati, rohaninya ke ganggu bukan fisiknya. cobain aja Son *eh jangan ding. bukan rokok perkilo, ini bukn rokok biasa.

      hehee iya gitu Son, apalagi temen deket temen seperjuangan.

      Hapus

apalah aku nulis tanpa pembaca, kalo udah baca tinggalin jejak ya dikolom komentar.