2 Agu 2016

Sebuah cerita; 3 Mahasiswa

Berawal dari pertama masuk kuliah mereka bertemu di loby kampus saat menunggu jam masuk kuliah untuk petama kalinya masuk kelas.

Seorang pria yang duduk sendiri sesekali menikmati minuman yang di pegang ditanganya. Dia duduk sambil memperhatikan beberapa mahasiswa yang lewat didepanya.

Waktu masuk kelas masih sekitar 48 menit, jam kuliah agak siang hari. Saat itu datanglah seorang pria dari arah depan berjalan dengan santai sambil sesekali menengok kea rah orang yang lewat bersimpangan. Dengan santainya berjalan menghampiri arah tepat duduk seorang pria yang telah duduk sebelumnya.

“permisi, boleh numpang duduk sebelah?”
“ooh silakan bebas, demokrasi kok”.

Pria itu kemudian duduk disebelahnya sambil memberi senyum sapa, dan dibalas senyum sapa balik.

“kampret kayak orang gila saling senyum gak jelas” kata pria yang duduk lebih awal dalam hati.

Saat sedang duduk salah satu dari mereka sudah siap memulai obrolan perkenalan tetiba datang seorang pria dengan memakai kemeja bermotif batik warna coklat tiba langsung duduk diantara mereka, dan tanpa basa-basi langsung menanyakan nama mereka berdua.

“namamu sapa mas?? Punya nama kan?”.
“Haris”. Jawabnya dengan singkat.
“lha kau siapa mas?”.

“Tovan” jawabnya juga dengan singkat sambil membuka botol minuman yang ada ditanganya dan meminumnya.


“aku Adi”. Sambil menjulurkan tangan ke mereka berdua secara bergantian. Salam kenal.

Mereka bertiga saling bicara tanya satu sama lain soal kuliah karena mereka sama-sama mahasiswa baru yang masih belum tau apa-apa. Waktu yang tersisa 22 menit itu digunakan dengan baik oleh ketiga orang tersebut. Tidak terasa sudah 20 menit, Haris melihat waktu di jam tanganya.

Mereka pun masuk ke kelas yang berada di lantai 2 fakultas hukum. Berjalan melewati tangga melewati ruang kelas lain hingga sampe ujung sampailah mereka diruang kuliah kelas mereka.

Dari awal itulah mereka bertemu sampai waktu yang lama menginjak semester 6 mereka masih sering bersama. Hari demi hari mereka lewati berbagai macam hal yang dialami.

Dari kuiah yang sering telat, tugas yang gak kelar-kelar, sampai ditolak sam cewe, ldr yang kadang bikin ribut, kuliah yang udah ditanya kapan lulus hingga tingkah konyol yang pernah mereka buat dan mereka lalui.

Pernah suatu hari mereka bosan karna hari itu mereka tidak ada jam kuliah, mereka tetep ke kampus walaupun cuma sekedar buat makan batagor ataupun mie instan kuah dengan kuah yang dibanyakin sekalian buat minum, juga sekedar liat liat mahasiswi yang lewat.

Mereka duduk dikantin kampus yang berada dibagian pojok, sambil menikmati batagor dengan minum air putih es yang dipesan sama Haris. Tovan menikmati mie instan kuah yang dengan banyak kuahnya hingga rasanya pun memudar rada tawar, juga Adi yang hanya makan kerupuk sambil minum air putuh hangat dan menikmati rokok yang dihisapnya.

Setelah makanan yang mereka makan sudah habis kini tinggal mereka harus bayar namun, tetiba Haris pura-pura sibuk dengan tasnya yang menandakan bahwa dia gak mau bayar karna uang udah habis bulan ini. Tovan sok kaget kalo dompetnya ketinggalan, yang berarti mereka gak bayar hari ini. Sambil tersenyum gaya malu Haris sama Tovan menatap arah Adi yang menandakan bahwa Adi yang harus bayar.

“kampret kalian ini, mendingan tadi gak usah ke kampus dikos ngemil mie instan dikremes sambil minum air anget. Eeh aku juga gak punya duit e, punya tapi gak cukup ini”.
Sambil melihatkan dompetnya yang dibuka ke mereka berdua, dompet yang hanya berisi 3 ribu 700 rupiah.

“dduuhh tobat aku di, van”. Kata Haris sambil menegukan jidatnya di meja.
“ginii aja, itu tuh ada yoyok sama ridwan biar mereka aja yang bayar kuranganya”.
“yaudah kita minjem aja sama mereka”.
“gengsi dong, masa minjem”.

Adi datang menghampiri Ridwan sama Yoyok yang sedang makan nasi goreng. Kampret juga kami makan batagor, mie instan sama kerupuk aja gak bisa bayar enak bener nih nasi gorengnya. Batin Adi dalam hati. Dengan lagak ngerayu langsung ambil garpu telur nasi goreng pun lep langsung masuk masuk mulut Adi sambi dikunyah dan kerupuk tempat Ridwan.

“waahhh kampret kau dii telor cuma satu ini juga mau kasbon dulu sama ibu kantin main serobot aja kau ini”.
“lha kalian mau ngutang tah, hmmm yaudah lah aku tek balik”. Sambil nyeruput es jeruk yang ada didepan yoyok.

Adi kembali menuju Haris sama Tovan, kemudian bilang ke ibu kantin kalo dia cuma punya duit 3 ribu 700 rupiah kurangane masuk kasbon dulu. Karena udah kenal, pelanggan setia jadi boleh-boleh aja. Makasih bun kata mereka bertiga, yang kemudian meninggalkan kantin berjalan menuju fakultas hukum yang cuma berada disebelahnya.

Mereka pun duduk di loby fakultas yang kemudian mengambil rokok dari tas Adi sambil duduk menikmati rokok. Lha ini duit gak ada tapi stok rokok penuh, yah begitulah kehidupan mereka yang berstatus mahasiswa.

Mereka sering masuk ke ATM cuma sekedar buat ngadem karna panasnya sinar matahari yang mengguyur badan mereka berjalan kaki pulang maupun berangkat kuliah. 

Saking gak ada kerjaanya masuk ATM ngadem, pernah sampai ada orang yang mengantri mau ngambil duit tapi mereka bertiga gak menyadarinya. Orang yang ngantri nambah lagi, hingga akhirnya ada yang kesel terus masuk sambil marah-marah katanya ngapain aja sih didalam ngambil uang berapa sih? Paling banyak juga cuma lima juta kalopun bertiga 15 juta juga gak selama ini lagian ada dua mesin atm, kata orang yang marah.

Lha mana kami tau kalo ada yang ngantri banyak, kalo mau ngantri beli tiket mudik bukan disini pak, lagian kami cuma ngadem, jawab Haris dengan cengengesan.

Mereka juga pernah dan bahkan sering masuk ikut kuliah fakulas dan prodi lain, pernah nyoba masuk di fakultas ekonomi prodi manajemen dengan santainya mereka duduk dan sambil minum saat dosen mengajar. Waktu itu ada tugas dan saat itulah mereka ditanya soal tugas mereka bahkan si Tovan ditunjuk untuk mempresentasikan tugasnya.

“mampuslah kau van, ayo ris kita keluar”. Adi berbisik. “ok di”. Jawab Haris.

Haris sama Adi pun berjalan menuju pintu buat keluar, namun nasibnya malah sama kayak Tovan, kini mereka bertiga disuruh presentasi didepan kelas. Tovan udah cemas bakalan malu ini lagian ngikutin idenya haris yang kurangajar kok ya pas kelas presntasi, kalo presentasi kriminologi mah gakpapa.

Haris pun mengiyakan untuk presentasi depan kelas, sebagian dari mereka anak manajemen banyak yang mempertanyakan perasaan mereka gak pernah keliatan sebelumnya. Mendengar haris mengiyakan Adi sama Tovan mlongo liat Haris, kemudian Haris kembali ke tempat duduk sebelumnya dan mengambil tugas kemudian mereka dengan modal nekat presentasi di prodi manajemen, anak hukum presntasi ekonomi.

“ris ini tugas siapa kau main ambil aja??”. Tanya Tovan.
“iya ris kau ngambil punya siapa itu, kampret juga kau in iris”.
“ini tugas cewek sebelah itu, nah sekarang setelah ini tugasmu ngembaliin dii”.
“lha kok aku sih, yang ngambil kan kau ris”. Sambil greget giginya, jidat mengkerut.

Tovan malah selese langsung ngabur misah pindah posisi, tugasnya dikasih ke adi sama haris. Dengan terpaksa pun Adi mengembalikan tugasnya.

“ma’af mba, ini tadi tugasnya kami ambil”.
“ooh pantes aku cari kok gak ada, emm yaudah gakpapa mas, lha perasaan gak pernah liat kalian aku”.
“kami anak hukum mba, iseng aja masuk sini, emm kalo boleh tau namanya siapa?”.
“Istie”.
“salam kenal ya, aku Adi”.

Hari semakin sore matahari semakin meredup menenggelamkan dirinya. Hari itu adalah hari sabtu sore yang berarti nanti malam minggu. Bagi Haris yang LDR malem minggu pun terasa hampa hanya bisa jumpa via telepon, sedangkan tovan malem minggu seperti soto kuning tanpa teh panas karna dia gak ada duit buat jalan palingan kalo ada cuma makan pecel lele pinggir jalan. Pulangnya jalan kaki. Kalo Adi udah biasa mau malem minggu malem jum’at malem rabu juga sama-sama gelap lagian dia jomblo belum kelar- kelar.

Mereka hanya dikos tanpa keluar tanpa jalan dan tentunya tanpa pacar. Adi muter lagu Svenfold sambil mengikuti irama musiknya kayak orang edan, Haris duduk sambil nelpon Ayu cewknya dia, Tovan bengong karna udah setengah tahun ini dia kagak malem mingguan jaln jalan kayak malem minggu sebelumnya, bukan apa karna dia lagi koleps sawah di desa gagal panen karna keserang wereng.

Setalah capek mereka bengong sambil menikmati rokok dan kopi instan cream dalam gelas dengan air bersuhu 78 derajat.

Pada tanggal 16 januari 2014 mereka keluar nyari makan karna laper dan waktu menunjukan pukul 11.24 PM. Karna udah malem jadi rada susah mau makan apa mereka muter-muter kota hingga akhirnya nemu tempat makan yang special buat mereka ini seperti biasa sih cuma makan pecel lele pinggir jalan minumnya air putih es kalo haris, kalo tovan air putih biasa, kalo adi air putuh anget.

Saat sedang makan tetiba ada mobil polisi kejar-kejaran dengan sebuah mobil van berwarna hitam, beberapa tembakan juga meluncur. Setelah diketahui ternyata mereka gerombolan perampok yang telah membobol bank dan toko perhiasan. Saat itu mobil van tersebut muter lagi lewat depan pecel lele karna depan ada polisi mobil tersebut puter balik dan mengeai sebagian taing pecel lele sampe agak roboh.

Mereka bertiga melihat mobil polisi yang terparkir langsung mereka masuk dan mengendarinya untuk mengejar mobil van hitam tersebut.

Kejar-kejaran pun terjadi dan tembakan pun meluncur kearah mereka bertiga. Tak mau ditembak terus haris mengambil senjata yang ada dalam mobil dan juga tovan.

waah kita ini sekarang beraksi kayak jagoan dalam film action”.
“eh kenapa kita bisa kek gini ya, tadi kan lagi makan lele”. Kata Tovan.

Jadi ini ceritanya aku nulis cerita bohongan, semoga menghibur. Tapi kampret juga setelah selesai nulis ku baca ulang kok jadinya kek gini cerita gak jelas banget, perasaan gak ada lucunya, gak ada sedihnya juga. Sama kayak soto kuning tanpa minum teh anget, sama juga makan pindang gombyang tanpa kamu tan,juga kamu is kau juga ris tanpa kalian lah. (taneke, isti, haris) Hahaaa.

Hasil berimajinasi, hasilnya gini.


19 komentar:

  1. Anak hukum masuj ke kelas laen cuma buat kenalan sama si isti
    Hukum j mereka bertiga

    Eh di, punya kontaknya si isti ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan buat kenalan juga nik, buat nyari makan gratis.

      punya lah.

      Hapus
  2. Walau cerita tak jelas
    Menulis bisa tuntas
    Ada rasa puas
    Walau harus ada yang dikupas...

    BalasHapus
  3. menghibur kok, jadi punya ide juga klo lagi jalan2 kepanasan bisa mampir ke ATM, wkakakakaka

    BalasHapus
  4. menghibur kok, jadi punya ide juga klo lagi jalan2 kepanasan bisa mampir ke ATM, wkakakakaka

    BalasHapus
  5. Ngomongin mahasiswa duh jadi respect gan soalnya juga mahasiswa. pahit manis susah senang nya dilaluin bareng. sama teman bukan bareng pacar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah mahasiswa tah, nikmatilah selagi jadi mahasiswa. sama temen itu seru tapi kalo bis sama pacar juga jadi lengkap.

      Hapus
  6. Wah mereka bertiga langsung bisa akrab gitu yak.
    Ceritanya agak gak jelas sih tapi mayan menghibur :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nov langsung akrab biar cepet.
      emang gak jelas ini ceritanya alurnya juga semauku sendiri, alhamdulillah mayan menghibur.

      Hapus
  7. ide cemerlang kalo kepanasan waktu di jalan..hahaha

    BalasHapus
  8. Aku dulu suka makan mie instan mentah dikremes, Ya..begitulah nasib jika ekonomi pas-pasan.
    Kemana-mana mau pergi selalu mikir. Isi duit tidak pernah lebih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cemilan yang enak bang saat ekonomi pas-pasan.

      Hapus
  9. membaca cerita tentang 3 mahasiswa diatas, jadi nyesel kenapa dulu waktu jadi mahasiswa harus jadi kutu buku dan menjadi mahasiswa brilian ya...akibatnya saya mah nggak bergaul kala jadi mahasiswa, temenku cuman 3 orang doang...nggak seru lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi mahasiswa kutu buku kan siip juga.. sayang banget gak bergaul. lha 3 orang doang ya judulnya 3 mahasiswa lagi mang.

      Hapus
  10. Wah ngomongin tentang mahasiswa, jadi pengen gimana rasanya jadi mahasiswa, tapi harus menunggu 2 tahun lagi, hahahaha... ceritanya menghibur bang, walopun perlu beberapa menit untuk dimengerti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi mahasiswa itu seru, bentar lagi mah itu 2 tahun.. hehee bahasa sma alure gak jelas ya jadi susah dimengerti.

      Hapus

apalah aku nulis tanpa pembaca, kalo udah baca tinggalin jejak ya dikolom komentar.