Berawal dari pertama masuk kuliah mereka bertemu di loby
kampus saat menunggu jam masuk kuliah untuk petama kalinya masuk kelas.
Seorang pria yang duduk sendiri sesekali menikmati
minuman yang di pegang ditanganya. Dia duduk sambil memperhatikan beberapa mahasiswa
yang lewat didepanya.
Waktu masuk kelas masih sekitar 48 menit, jam kuliah agak
siang hari. Saat itu datanglah seorang pria dari arah depan berjalan dengan
santai sambil sesekali menengok kea rah orang yang lewat bersimpangan. Dengan
santainya berjalan menghampiri arah tepat duduk seorang pria yang telah duduk
sebelumnya.
“permisi, boleh
numpang duduk sebelah?”
“ooh silakan bebas,
demokrasi kok”.
Pria itu kemudian duduk disebelahnya sambil memberi
senyum sapa, dan dibalas senyum sapa balik.
“kampret kayak orang
gila saling senyum gak jelas”
kata pria yang duduk lebih awal dalam hati.
Saat sedang duduk salah satu dari mereka sudah siap
memulai obrolan perkenalan tetiba datang seorang pria dengan memakai kemeja
bermotif batik warna coklat tiba langsung duduk diantara mereka, dan tanpa
basa-basi langsung menanyakan nama mereka berdua.
“namamu sapa mas??
Punya nama kan?”.
“Haris”. Jawabnya
dengan singkat.
“lha kau siapa mas?”.
“Tovan” jawabnya juga dengan singkat sambil membuka botol
minuman yang ada ditanganya dan meminumnya.
“aku Adi”. Sambil menjulurkan tangan ke mereka berdua secara
bergantian. Salam kenal.
Mereka bertiga saling bicara tanya satu sama lain soal
kuliah karena mereka sama-sama mahasiswa baru yang masih belum tau apa-apa.
Waktu yang tersisa 22 menit itu digunakan dengan baik oleh ketiga orang
tersebut. Tidak terasa sudah 20 menit, Haris melihat waktu di jam tanganya.
Mereka pun masuk ke kelas yang berada di lantai 2
fakultas hukum. Berjalan melewati tangga melewati ruang kelas lain hingga sampe
ujung sampailah mereka diruang kuliah kelas mereka.
Dari awal itulah mereka bertemu sampai waktu yang lama
menginjak semester 6 mereka masih sering bersama. Hari demi hari mereka lewati
berbagai macam hal yang dialami.
Dari kuiah yang sering telat, tugas yang gak kelar-kelar,
sampai ditolak sam cewe, ldr yang kadang bikin ribut, kuliah yang udah ditanya
kapan lulus hingga tingkah konyol yang pernah mereka buat dan mereka lalui.
Pernah suatu hari mereka bosan karna hari itu mereka
tidak ada jam kuliah, mereka tetep ke kampus walaupun cuma sekedar buat makan
batagor ataupun mie instan kuah dengan kuah yang dibanyakin sekalian buat
minum, juga sekedar liat liat mahasiswi yang lewat.
Mereka duduk dikantin kampus yang berada dibagian pojok,
sambil menikmati batagor dengan minum air putih es yang dipesan sama Haris.
Tovan menikmati mie instan kuah yang dengan banyak kuahnya hingga rasanya pun
memudar rada tawar, juga Adi yang hanya makan kerupuk sambil minum air putuh
hangat dan menikmati rokok yang dihisapnya.
Setelah makanan yang mereka makan sudah habis kini
tinggal mereka harus bayar namun, tetiba Haris pura-pura sibuk dengan tasnya
yang menandakan bahwa dia gak mau bayar karna uang udah habis bulan ini. Tovan
sok kaget kalo dompetnya ketinggalan, yang berarti mereka gak bayar hari ini.
Sambil tersenyum gaya malu Haris sama Tovan menatap arah Adi yang menandakan
bahwa Adi yang harus bayar.
“kampret kalian ini,
mendingan tadi gak usah ke kampus dikos ngemil mie instan dikremes sambil minum
air anget. Eeh aku juga gak punya duit e, punya tapi gak cukup ini”.
Sambil melihatkan dompetnya yang dibuka ke mereka berdua,
dompet yang hanya berisi 3 ribu 700 rupiah.
“dduuhh tobat aku di, van”. Kata Haris sambil menegukan
jidatnya di meja.
“ginii aja, itu tuh ada yoyok sama ridwan biar mereka aja
yang bayar kuranganya”.
“yaudah kita minjem aja sama mereka”.
“gengsi dong, masa minjem”.
Adi datang menghampiri Ridwan sama Yoyok yang sedang
makan nasi goreng. Kampret juga kami
makan batagor, mie instan sama kerupuk aja gak bisa bayar enak bener nih nasi
gorengnya. Batin Adi dalam hati. Dengan lagak ngerayu langsung ambil garpu
telur nasi goreng pun lep langsung masuk masuk mulut Adi sambi dikunyah dan
kerupuk tempat Ridwan.
“waahhh kampret kau dii telor cuma satu ini juga mau
kasbon dulu sama ibu kantin main serobot aja kau ini”.
“lha kalian mau
ngutang tah, hmmm yaudah lah aku tek balik”.
Sambil nyeruput es jeruk yang ada didepan yoyok.
Adi kembali menuju Haris sama Tovan, kemudian bilang ke
ibu kantin kalo dia cuma punya duit 3 ribu 700 rupiah kurangane masuk kasbon
dulu. Karena udah kenal, pelanggan setia jadi boleh-boleh aja. Makasih bun kata
mereka bertiga, yang kemudian meninggalkan kantin berjalan menuju fakultas
hukum yang cuma berada disebelahnya.
Mereka pun duduk di loby fakultas yang kemudian mengambil
rokok dari tas Adi sambil duduk menikmati rokok. Lha ini duit gak ada tapi stok
rokok penuh, yah begitulah kehidupan mereka yang berstatus mahasiswa.
Mereka sering masuk ke ATM cuma sekedar buat ngadem karna panasnya sinar
matahari yang mengguyur badan mereka berjalan kaki pulang maupun berangkat
kuliah.
Saking gak ada kerjaanya masuk ATM ngadem, pernah sampai
ada orang yang mengantri mau ngambil duit tapi mereka bertiga gak menyadarinya.
Orang yang ngantri nambah lagi, hingga akhirnya ada yang kesel terus masuk
sambil marah-marah katanya ngapain aja sih didalam ngambil uang berapa sih?
Paling banyak juga cuma lima juta kalopun bertiga 15 juta juga gak selama ini
lagian ada dua mesin atm, kata orang yang marah.
Lha mana kami tau kalo ada yang ngantri banyak, kalo mau
ngantri beli tiket mudik bukan disini pak, lagian kami cuma ngadem, jawab Haris
dengan cengengesan.
Mereka juga pernah dan bahkan sering masuk ikut kuliah
fakulas dan prodi lain, pernah nyoba masuk di fakultas ekonomi prodi manajemen
dengan santainya mereka duduk dan sambil minum saat dosen mengajar. Waktu itu
ada tugas dan saat itulah mereka ditanya soal tugas mereka bahkan si Tovan
ditunjuk untuk mempresentasikan tugasnya.
“mampuslah kau van,
ayo ris kita keluar”. Adi berbisik. “ok di”. Jawab Haris.
Haris sama Adi pun berjalan menuju pintu buat keluar,
namun nasibnya malah sama kayak Tovan, kini mereka bertiga disuruh presentasi
didepan kelas. Tovan udah cemas bakalan malu ini lagian ngikutin idenya haris
yang kurangajar kok ya pas kelas presntasi, kalo presentasi kriminologi mah
gakpapa.
Haris pun mengiyakan untuk presentasi depan kelas,
sebagian dari mereka anak manajemen banyak yang mempertanyakan perasaan mereka
gak pernah keliatan sebelumnya. Mendengar haris mengiyakan Adi sama Tovan
mlongo liat Haris, kemudian Haris kembali ke tempat duduk sebelumnya dan
mengambil tugas kemudian mereka dengan modal nekat presentasi di prodi
manajemen, anak hukum presntasi ekonomi.
“ris ini tugas siapa
kau main ambil aja??”. Tanya Tovan.
“iya ris kau ngambil
punya siapa itu, kampret juga kau in iris”.
“ini tugas cewek
sebelah itu, nah sekarang setelah ini tugasmu ngembaliin dii”.
“lha kok aku sih,
yang ngambil kan kau ris”. Sambil greget
giginya, jidat mengkerut.
Tovan malah selese langsung ngabur misah pindah posisi,
tugasnya dikasih ke adi sama haris. Dengan terpaksa pun Adi mengembalikan
tugasnya.
“ma’af mba, ini tadi
tugasnya kami ambil”.
“ooh pantes aku cari
kok gak ada, emm yaudah gakpapa mas, lha perasaan gak pernah liat kalian aku”.
“kami anak hukum mba,
iseng aja masuk sini, emm kalo boleh tau namanya siapa?”.
“Istie”.
“salam kenal ya, aku
Adi”.
Hari semakin sore matahari semakin meredup menenggelamkan
dirinya. Hari itu adalah hari sabtu sore yang berarti nanti malam minggu. Bagi
Haris yang LDR malem minggu pun terasa hampa hanya bisa jumpa via telepon,
sedangkan tovan malem minggu seperti soto kuning tanpa teh panas karna dia gak
ada duit buat jalan palingan kalo ada cuma makan pecel lele pinggir jalan.
Pulangnya jalan kaki. Kalo Adi udah biasa mau malem minggu malem jum’at malem
rabu juga sama-sama gelap lagian dia jomblo belum kelar- kelar.
Mereka hanya dikos tanpa keluar tanpa jalan dan tentunya
tanpa pacar. Adi muter lagu Svenfold sambil mengikuti irama musiknya kayak
orang edan, Haris duduk sambil nelpon Ayu cewknya dia, Tovan bengong karna udah
setengah tahun ini dia kagak malem mingguan jaln jalan kayak malem minggu
sebelumnya, bukan apa karna dia lagi koleps sawah di desa gagal panen karna
keserang wereng.
Setalah capek mereka bengong sambil menikmati rokok dan
kopi instan cream dalam gelas dengan air bersuhu 78 derajat.
Pada tanggal 16 januari 2014 mereka keluar nyari makan
karna laper dan waktu menunjukan pukul 11.24 PM. Karna udah malem jadi rada
susah mau makan apa mereka muter-muter kota hingga akhirnya nemu tempat makan
yang special buat mereka ini seperti biasa sih cuma makan pecel lele pinggir
jalan minumnya air putih es kalo haris, kalo tovan air putih biasa, kalo adi
air putuh anget.
Saat sedang makan tetiba ada mobil polisi kejar-kejaran
dengan sebuah mobil van berwarna hitam, beberapa tembakan juga meluncur.
Setelah diketahui ternyata mereka gerombolan perampok yang telah membobol bank
dan toko perhiasan. Saat itu mobil van tersebut muter lagi lewat depan pecel
lele karna depan ada polisi mobil tersebut puter balik dan mengeai sebagian
taing pecel lele sampe agak roboh.
Mereka bertiga melihat mobil polisi yang terparkir
langsung mereka masuk dan mengendarinya untuk mengejar mobil van hitam
tersebut.
Kejar-kejaran pun terjadi dan tembakan pun meluncur
kearah mereka bertiga. Tak mau ditembak terus haris mengambil senjata yang ada
dalam mobil dan juga tovan.
“waah kita ini
sekarang beraksi kayak jagoan dalam film action”.
“eh kenapa kita bisa
kek gini ya, tadi kan lagi makan lele”.
Kata Tovan.
Jadi ini ceritanya aku nulis cerita bohongan, semoga
menghibur. Tapi kampret juga setelah selesai nulis ku baca ulang kok jadinya
kek gini cerita gak jelas banget, perasaan gak ada lucunya, gak ada sedihnya
juga. Sama kayak soto kuning tanpa minum teh anget, sama juga makan pindang
gombyang tanpa kamu tan,juga kamu is kau juga ris tanpa kalian lah. (taneke, isti, haris) Hahaaa.
Hasil berimajinasi,
hasilnya gini.
Anak hukum masuj ke kelas laen cuma buat kenalan sama si isti
BalasHapusHukum j mereka bertiga
Eh di, punya kontaknya si isti ga?
bukan buat kenalan juga nik, buat nyari makan gratis.
Hapuspunya lah.
Walau cerita tak jelas
BalasHapusMenulis bisa tuntas
Ada rasa puas
Walau harus ada yang dikupas...
hehee.. iya bener juga.
Hapusmenghibur kok, jadi punya ide juga klo lagi jalan2 kepanasan bisa mampir ke ATM, wkakakakaka
BalasHapusmenghibur kok, jadi punya ide juga klo lagi jalan2 kepanasan bisa mampir ke ATM, wkakakakaka
BalasHapusHahaaa.. iya bang ATM tempat ngadem.
HapusNgomongin mahasiswa duh jadi respect gan soalnya juga mahasiswa. pahit manis susah senang nya dilaluin bareng. sama teman bukan bareng pacar :D
BalasHapuswaah mahasiswa tah, nikmatilah selagi jadi mahasiswa. sama temen itu seru tapi kalo bis sama pacar juga jadi lengkap.
HapusWah mereka bertiga langsung bisa akrab gitu yak.
BalasHapusCeritanya agak gak jelas sih tapi mayan menghibur :D
iya nov langsung akrab biar cepet.
Hapusemang gak jelas ini ceritanya alurnya juga semauku sendiri, alhamdulillah mayan menghibur.
ide cemerlang kalo kepanasan waktu di jalan..hahaha
BalasHapushahaa..
HapusAku dulu suka makan mie instan mentah dikremes, Ya..begitulah nasib jika ekonomi pas-pasan.
BalasHapusKemana-mana mau pergi selalu mikir. Isi duit tidak pernah lebih.
cemilan yang enak bang saat ekonomi pas-pasan.
Hapusmembaca cerita tentang 3 mahasiswa diatas, jadi nyesel kenapa dulu waktu jadi mahasiswa harus jadi kutu buku dan menjadi mahasiswa brilian ya...akibatnya saya mah nggak bergaul kala jadi mahasiswa, temenku cuman 3 orang doang...nggak seru lah
BalasHapusjadi mahasiswa kutu buku kan siip juga.. sayang banget gak bergaul. lha 3 orang doang ya judulnya 3 mahasiswa lagi mang.
HapusWah ngomongin tentang mahasiswa, jadi pengen gimana rasanya jadi mahasiswa, tapi harus menunggu 2 tahun lagi, hahahaha... ceritanya menghibur bang, walopun perlu beberapa menit untuk dimengerti.
BalasHapusjadi mahasiswa itu seru, bentar lagi mah itu 2 tahun.. hehee bahasa sma alure gak jelas ya jadi susah dimengerti.
Hapus