Hujan deras
mengguyur gelapnya jalanan di kebumen disertai dengan angin tak ketinggalan
juga dengan petir yang berkilauan layaknya cahaya kamera dari seorang
fotografer.
Dengan
keadaan seperti itu tidak mengehentikan aku dan temenku untuk terus melajukan
sepeda motor, hujan ini sungguh sangat menggigit kulit dan menusuk ketulang
hembusan angin kencang yang membuat badan ini menggigil kedinginan.
Dengan
kecepatan tinggi tanpa menghiraukan dinginya malem, aku dan temenku terus
mengejar seorang yang terus memacu motornya dengan kencang.
Kami terus
mengejar dengan menambah kecepatan.
Dii kejar
jangan sampe lolos.. *suara jegung kencang padaku.
Iyaa..
balasku dengan suara kencang juga, karna sedang mengendari motor dengan
kecepatan tinggi.
Walaupun
dingin, hujan tak kami hiraukan yang terpenting orang ini harus kena. Dengan
kecepatan tinggi terus kejar. Muter-muter jalan di kebumen, dan beberapa kali
peluru mengarah ke kami dengan suara tembakan yang menambah keramaian antara
petir dan tembak.
Tembakan
terus mengarah ke kami dan ketika kami
mulai mendekat ke orang tersebut dan kami berhasil menghindari peluru. Dengan
membawa tas dengan ukuran yang tidak kecil orang ini memacu motornya tanpa
henti walaupun di tikungan sekaligus.
Setelah
beberapa lama kemudian kami mulai mendekati orang tersebut ada yang beda kali
ini dia tidak mengeluarkan tembakan mungkin karena peluru habis. Akhirnya kami
berhasil mendekati namun untk menangkap tidak mudah kami masih melayani
perlawanan serta saling pukul dengan motor sejajar, hingga akhirnya orang
tersebut harus kalah dan terjatuh, aku langsung menghentikan laju motorku serta
langsung puter balik menghampiri orang tersebut. Setelah mengejar orang tersebut dan akhirnya
kena juga.
Ku matikan
motorku dan ku hampiri orang tersebut dengan sangat hati-hati aku dekati orang
tersebut yang udah tergelatak dengan di guyur air serta di hiasi
kilatan-kilatan petir. Awalnya ku kira dia udah mati.
Wooy…
Gung sini
kau, ku panggil jegung untuk menhampiri juga..
Kayaknya dia
mati di..
Kayaknya iya
gung.
Orang
tersebut masih tergeletak dengan tubuh berlumuran darah, darah semakin banyak
mengalir terbawa air hujan yang jatuh mengalir.
Ternyata
diam-diam orang ini masih hidup dia pura-pura mati, dan tanpa di sadari tangan
dia mengambil pisau yang disimpan di sepatu, pisau yang tidak kecil.
Saat aku mau
ambil tas tersebut dia langsung bangun dan menyerangku. Aahhh
sesetan pisau mengenai lenganku. Jegung tak Cuma diem dia langsung menyerang
orang tersebut, terjadilah perkelahian antara jegung dengan orang ini. Jegung
lumayan juga bela dirinya beberapa kali dia memukul wajah orang tersebut dengan
hantaman kencang. Namun jegung tidak selalu memukul beberapa kali dia juga kena
pukul, namun akhirnya orang tersebut yang masih kuat berdiri walaupun dengan
wajah memar berdarah hasil pukulan jegung dan darah mengalir di beberapa bagian
tubuh karna terjatuh.
Aku masih
berdiri memegang lengan kananku yang terkena pisau dengan darah yang masih
mengalir. Hujan yang mengguyur membuat luka ini serasa perih.
Tanpa pikir langsung
aku serang dia, ternyata dia pandai juga memainkan pisau. Terjadilah adu pukul
antara aku dengan orang ini. Beberapa ayunan pisau mengenai badanku, dan itu
gak ku rasakan.
Jegung
tergeletak dengan posisi tengkurep, ku lihat jegung merintih kesakitan. Suasana
sepi hujan deras disertai angin kencang dan petir membuat orang gak keluar,
mereka memilih berdiam dirumah.
Setelah
beberapa kali aku kena pukul sampe muka lebam dan berdarah aku masih kuat
berdiri yang akhirnya ku pukul orang tersebut dengan balok kayu, yang ku dapat
di pinggir jalan, orang tersebut masih kuat berdiri sambil sempoyongan, betapa
kagetnya saat dia mengelurkan pistol dan menmbakan ke arah jegung
yang mengenai bahu.
Aahhh
fuuuck.. jegung teriak kesakitan.
Dia juga
menmbakan ke arahku namun peluru habis. Aku langsung mendekati jegung yang
tertembak namun…
Ooohh sialan,
ternyata orang itu berhasil menancapkan pisaunya ke perut jegung. Karna suasana
gelap aku tak tau kalo jegung kena tusuk.
Melihat aku
yang agak bingung ngeliat jegung, orang tersebut mengambil motornya yang jatuh,
menghidupkan mesinya dan kabur. Tapi belum begitu jauh terdengar suara tembakan
orang tersebut jatuh terkena tembak.
*******48 menit sebelum kejadian.*******
Aku sama
jegung habis muter-muter kebumen merefres pikiran sekalian beli makan. Selese
makan aku sama jegung masih muter-muter tak lama kemudian gerimis datang yang
semakin deras aku sama jegung nyari tempat berteduh dan kami berteduh di depan
minimarket. Yang ternyata mini market tersebut sedang di rampok, karyawan dan
pembeli tidak bisa apa-apa mereka hanya diem. Aku sama jegung tidak tahu, karna
kami tidak memperhatikan.
Tiba-tiba
tiga orang pria keluar yang masih pake helm serta membawa tas yang tidak kecil,
ketika tiga orang ini nyalakan motor pergi, orang keluar dari mini market
sambil teriak rampok.
Mana rampook
mba?? Tanyaku.
Tiga orang
itu tadi mereka perampok..
Tanpa pikir
panjang aku langsung nyalain motor.
Gung ayo
naik. Kami langsung mengejar.. tiga orang dengan dua motor satu orang pake
motor sendiri yang dua orang boncengan. Dua orang yang boncengan berhasil
kabur, kami mengejar yang satu orang. Dan mulai itulah terjadi kejaran aku sama
jegung dan orang perampok.
Yang akhirnya
kena kami berantem dengan perampok.
Tembakan itu
mengenai perampok yang berusaha
kabur hingga akhirnya jatuh.
Ku angkat
jegung. Kami kaget saat ada tembakan dan mengenai perampok.
Dii siapa
yang nembak??
Gak tau aku
gung.
Kami gak tau
dari mana tembakan itu, namun beberapa saat kemudian saat aku sama jegung naik
motor, karna jegung terluka dan harus dibawa kerumah sakit untuk pengobatan,
ada seorang datang dengan pistol ditanganya dari jarak sekitar 17 meter.
terimakasih jika anda baca ini sampai selese. apa tanggapan anda tentang hasil khayalanku ini, tulis dikolom komentar.
Jebule wong kebumen...
BalasHapusLah.... tonggo berarti iki...
wkwkwkw...
salam kenal, mas...
blogmu wis tak follow :p
wah tonggo, purworjo, purwokerto?
BalasHapussalam kenal juga.
yups maturnuwun. tak follow balik
purworejo mas....
HapusHaahaha, tepate sih kutoarjo...
Tapi saiki sih ngerantau ng YK...
Kembangke blogmu mas, keren kih...
Langka aku nemu wong kebumen sing nggawe blog njuk diniati kecuali mbak Gustyanita Pratiwi kae....
kutoarjo, cerak aku kulon prembun.
Hapusaku wes moco blogmu, kuliah nang UPN.
iyo iki semoga biso berkembang.
he'eh mbak nita gembul sing aktif.
yg diatas2 bilang apa sieh,.,?
Hapuscie cieeeee...yg ketemu tetangga..hehe
BalasHapuskhayalannya udeh kayak film2 laga nih
hahaa... iya dong.
Hapusheheee.. makasih.
Astagfirullah. cuma khayalan? Padahal berharap banget si Jegungnya ketembak. Biar seru. EH.
BalasHapusKhayalannya kayak seri filmnya James Bond :D
hehe.. makasih.
HapusIki dung ngomong opo.... Sinau leee sekolahe men pinter...
BalasHapuswes rampung le sekolah.
Hapusgak gherti ..,?
Hapushmmm..
HapusKhayalannya tingkat tinggi
BalasHapuspasti cita-cita'a jadi seorang polisi yah Nyahaha :D
jadi inget lagu peterpan
Hapuspolisi cinta. hehe
Glek! Khayalan....
BalasHapusPadahal aku sudah bayangkan ini beneran.. keren khayalannya.. kaya film action gituh..
hehee..makasih rum.
HapusYuppy... :-)
HapusCuma khayalan. Masya'Allah, kirain beneran -_-
BalasHapusBtw, Get well soon untuk jagung, semoga lukanya cepet sembuh.
Dan semoga perampoknya juga bisa tenang di alam sana. Aamiin
semoga biar bisa lanjut... amiiin. hahaa..
HapusAsem kirain beneran nih :D
BalasHapusjadiin novel aja bro
maunya sih gitu, ada rencana juga pingin buat novel yang action gitu. hehee..
HapusSemoga jagungya cepet di bakar dan matang ya di
BalasHapusudah gosong malah van.
Hapuskeren fantasinya, aagak ngetwist.
BalasHapuskalau udah nemu rampok mah.. main aman aja deh, biar pihak berwenang yang ngurus
makasih ..
Hapushahaa.. kalo beneran mah main aman.
Ja-jadii... Ini... Hanya khayalan? Kirain aku beneran, soalnya pake nama asli kan? 'Dii, di' gitu? Kalo Jegung sih namanya agak aneh, kirain aku Jegung itu Jagung._. Hahaa. Kbiasaan aku gak prnah baca labelnya dulu, bru tau td kalo labelnya itu 'fiksi'. Tp kalo beneran jg kyaknya gak mungkin sih, :D Agak ekstrim soalnya main tembak2an. haha.
BalasHapusAh, pokoknya keren lah mas cerpennya! Tegangnya dapet!
Lanjutkan mas!!
hehe.. pake nama asli biar gampang.
Hapusmakasih mba lulu.
Baru ngeblog dan udah serame ini yang komen. "Kamu hebat bro... Syahlud gue..."
BalasHapusEh, kok agak bikin nanggung gitu ceritanya. Kasi ending dong... Biar khayalannya makin Jos.. Udah bagus khayalannya, kalo jalan ceritanya gue udah nebak, sih. Flashback. Tapi keren, kok. Kek film action gitulah. Soalnya gue mendengar ada beberapa tembakan terlontar.
Ow, ya. Salam kenal. :)
iya ini alhamdulillah bisa rame. hehe.
Hapusmakasih mas.
tadinya sih mau kasih ending, biar gak ke panjangan sebenernya belum selese.
salam kenal juga.
eh kang, masa barusan gue follow blog lu ? (baca: followback kaka)
BalasHapusmakasih udah follow.
Hapustak follow kembali.
Wah khayalannya ser nih. Pas adegan mati berdarah terus ada sambaran petir, kayak di film-film. \(w)/
BalasHapusmakasih om.
HapusKalimat langsungnya kurang tanda baca tuh. Idenya udah oke. Tapi kurang nyaman aja dengan typo dan tanda baca.
BalasHapuskurang teliti nulisnya ternyata hehee..
Hapusterimakasih masukanya.